Laporan dari Jepang

Belajar Sabar dari Pengendara di Jepang

Dina Rayanti - detikOto
Senin, 30 Okt 2023 11:37 WIB
Pengendara motor Jepang antre lampu merah di belakang mobil (Foto: Dina Rayanti/detikcom)
Tokyo -

Ketertiban, kedisiplinan, dan kesabaran pengendara Jepang patut ditiru. Mereka tak berkendara secara grasak-grusuk hanya demi cepat sampai tujuan.

Jalanan di kota Jepang begitu sunyi dari suara-suara klakson kendaraan. Berdasarkan pengalaman tim detikOto selama sepekan berada di Negeri Sakura, tak ada klakson bersahutan di jalanan kota Jepang sekalipun tengah dalam kondisi macet. Kami hanya mendengar klakson bunyi satu kali.

Para pengendara juga tak berkendara secara ugal-ugalan sekalipun jalanan kosong. Pengendara mengemudi sesuai batas kecepatan yang ditetapkan.

Tak cuma pengendara, pejalan kali juga tertib ikut aturan. Mereka menyeberang jalan di tempat yang disediakan. Kalau lampu merah menyala, para pejalan kali di Jepang tak asal menerobos lampu merah itu meski jalanannya tidak sedang dilintasi mobil. Pejalan kaki sabar menanti hingga lampu berubah warna hijau barulah kembali berjalan.

Pengendara motor di Jepang pun tak kalah sabar. Kalau di Indonesia biasanya pengendara motor selap-selip saat lampu merah, supaya berada di posisi terdepan. Tapi di Jepang beberapa kali kami lihat pengendara motor sabar mengantre di antrean di belakang mobil saat menunggu lampu merah. Tidak ada yang berusaha menyalip untuk berada di posisi paling depan. Begitu lampu hijau menyala, pemotor itu juga masih tertib berada di jalurnya.

Pun saat kondisi jalan padat, pemotor masih tertib di antrean. Pengendara moge pun terlihat sabar berada di belakang mobil-mobil, dan tak berusaha menyalip ke depan. Sementara yang motornya lebih kecil dan sekiranya memiliki ruang cukup, barulah mereka melakukan aksi selap-selip itu. Tapi itu pun terbilang jarang.

Tak heran berkat ketertiban dan kesabarannya itu kecelakaan lalu lintas di Jepang terbilang minim. Bahkan dalam situs edukasi safety driving, Zutobi, Jepang termasuk dalam daftar negara yang aman untuk berkendara pada tahun 2022. Jepang menduduki posisi keempat.

Sekiranya aksi disiplin pengendara Jepang ini bisa ditiru masyarakat Indonesia. Tak perlu selalu merasa terburu-buru dan memiliki kepentingan yang harus didahulukan sehingga berkendara tanpa memikirkan keselamatan pengguna jalan lainnya.

Akibat aksi kurang disiplin pengendara di Indonesia angka kecelakaan lalu lintas juga jadi tinggi. Berdasarkan data Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), pada tahun 2020 terdapat 100.028 kecelakaan dengan 23.529 korban meninggal, 10.751 korban luka berat, dan 10.553 korban luka ringan. Pada tahun 2021, angka kecelakaan dan korban meninggal lebih tinggi lagi, yaitu 103.645 kecelakaan dengan 25.266 korban meninggal, 10.553 korban luka berat, dan 117.913 korban luka ringan. Sedangkan pada tahun 2022, jumlah kecelakaan lalu lintas mencapai 230.965 kasus dengan 29.378 korban meninggal dan 249.143 korban luka-luka.

Dengan menerapkan perilaku disiplin seperti pengendara di Jepang, angka kecelakaan lalu lintas bisa ditekan.



Simak Video "Video Pria Tewas di Blitar Diduga Bawa Petasan dan Meledak Saat Kecelakaan"

(dry/rgr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork