Menyerobot antrean di SPBU seperti Fortuner yang sedang viral tergolong sebagai perilaku road rage. Tindakan itu mencerminkan pengendara tak punya etika.
Aksi serobot-menyerobot yang dilakukan pengendara masih sering ditemui. Terbaru ada pengendara Toyota Fortuner yang dinarasikan ogah antre saat mengisi BBM Solar di salah satu SPBU. Dalam video yang beredar di media sosial X, tampak pengendara Fortuner berkelir putih itu tidak antre dari belakang melainkan datang dari sisi samping.
Ketika truk di depannya selesai mengisi BBM, pengendara Fortuner itu membunyikan klakson untuk meminta jalan agar didahulukan. Aksi itu kemudian mendapat protes dari pengendara di belakangnya. Terlihat dalam video, kepala sopir sampai keluar jendela karena kesal, petugas SPBU malah memberikan ruang bagi pengendara yang menyerobot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun aksi menyerobot ini tergolong sebagai perilaku road rage atau sering juga dikategorikan arogan. Road rage dipicu oleh beberapa faktor seperti kekuasaan (pejabat), organisasi masyarakat, instansi hukum, rombongan seperti iring-iringan jenazah, motor fans club, dan sebagainya. Tak hanya itu kendaraan dengan dimensi yang lebih besar, mahal dan mewah juga berpotensi jadi pemicu road rage.
"Road rage adalah pengemudi yang tidak beretika dan membuat kegaduhan di tempat umum seperti jalan raya dan lain-lain. Tindakannya dikategorikan melawan hukum atau cenderung brutal bisa merugikan dan bahkan bisa mencederai orang lain," terang praktisi keselamatan berkendara sekaligus Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana.
Menyoal pengendara yang menyerobot antrean di SPBU tergolong sebagai aksi road rage yang merugikan orang lain.
"Karena itu di tempat umum, dia enggak mau antre karena enggak punya etika," terang Sony.
Tapi soal Fortuner yang diviralkan menyerobot antrean di SPBU, Sony menyebut harus diketahui lebih dulu latar belakangnya. Pasalnya dalam video terlihat, petugas SPBU malah membuka jalan kepada pengendara Fortuner itu.
"Kalau dibilang arogan sih nggak ya karena difasilitasi sama petugasnya tuh dan dikasih ruang sama kendaraan yang di sebelahnya," kata Sony.
Perlu diingat ketika mengantre di SPBU, pengendara memang harus bersabar menunggu urutan. Kalau sudah gilirannya, maka baru bisa mengisi BBM di kendaraan. Hindari aksi menyerobot seperti Fortuner karena bisa memicu hal-hal yang tak diinginkan.
"Tapi yang jelas di mana pun kami mengimbau agar dalam pengisian BBM di SPBU Pertamina untuk tertib agar proses pengisian BBM berjalan lancar," tegas Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan saat dikonfirmasi terpisah.
(dry/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah