Pasangan suami istri asal Magelang, Sri Utami (44) dan Sukarjan (45) mengisahkan betapa ngerinya insiden adu banteng bus Sugeng Rahayu vs Eka Cepat di Ngawi, Jawa Timur. Mereka berdua merupakan penumpang bus Sugeng Rahayu jurusan Surabaya-Solo.
Disitat dari detikJatim, mereka mengaku naik bus Sugeng Rahayu dari Nganjuk dan hendak pulang ke Magelang, Jawa Tengah. Keduanya sama-sama tertidur nyenyak selama perjalanan. Hingga akhirnya, bunyi tabrakan yang keras membangunkan mereka dari tidur.
Ketika bangun dari tidurnya yang lelap, mereka terkejut melihat kondisi bus yang sudah rusak parah, ditambah atap kendaraan yang sudah terlepas. Menyadari ada yang tak beres, mereka bersama penumpang lain bergegas turun dari bus.
"Awal kejadian nggak tahu, orang tidur kok, posisi tidur, bangun bangun sudah hancur. Aku duduk di kursi nomor 5 sebelah kiri, Bus Sugeng, ini atapnya sudah ke mana, depan sudah hancur," ujar Sri Utami mengawali ceritanya, dikutip Jumat (1/9).
Selama perjalanan, Sri Utami memastikan, bus melaju sangat kencang. Dia yang sudah sering naik bus Sugeng Rahayu menegaskan, kenyataan tersebut merupakan hal yang wajar. Bus Sugeng Rahayu memang dikenal hobi ngebut selama perjalanan.
"Bus kecepatan ngebut, tapi saya nggak mau nyalahin, dalam perjalanan masuk tol tadi saya tidur. Memang biasanya begitu (ngebut)," beber Sri.
Sehari-hari, Sri Utami dan suami tinggal di Kertosono. Namun, keduanya merupakan warga asli Magelang. Mereka kerap pulang kampung dengan menaiki bus. Salah satu yang kerap menjadi pilihannya adalah Sugeng Rahayu.
"Rumah asli Magelang tapi tempat di Kertosono Nganjuk. Saya sering naik bus, kadang Mira, kadang ya Sugeng. Mengidolakan sih enggak, cuma ya ini biaya lebih murah mau pulang jenguk anak, sama ada kakak bikin hajatan," imbuhnya.
Sri mengaku shock saat terbangun dan mengetahui kondisi bus ringsek. Usai turun dari bus, ia dan suaminya pun menunggu proses evakuasi di pinggir jalan.
"Saya shock, turun bus langsung menggigil, dingin, kaget pas bangun tidur langsung begitu. Mohon doanya saja semoga lekas diberi kesembuhan," kata Sri.
Saat ini, keduanya masih dirawat di RSUD Geneng, Ngawi. Sukarjan mengalami patah kaki kiri. Sementara pelipis Sri Utami mengalami luka. Saat kejadian, keduanya duduk di bangku nomor lima sebelah kiri.
Diketahui, berkat kecelakaan maut tersebut, tiga orang termasuk sopir bus dilaporkan meninggal dunia. Sementara 14 orang mengalami luka-luka. Polisi memastikan, insiden tersebut disebabkan dua hal, yakni kelalaian sopir dan pejalan kaki di sekitar lokasi.
Simak Video "Dua Bus Adu Banteng di Jalur Ngawi-Madiun, Tiga Orang Tewas"
(sfn/sfn)