Pakar keselamatan berkendara SDCI, Sony Susmana turut mengomentari insiden adu banteng antara bus Eka Cepat dan Sugeng Rahayu di jalur Ngawi-Madiun, Jawa Timur. Dia menduga, ada kemungkinan sopir bus ngantuk sebelum terjadinya tabrakan.
Diketahui, menurut keterangan polisi, insiden adu banteng kedua bus bermula ketika sopir Sugeng Rahayu hendak menghindari pejalan kaki di sekitar lokasi. Namun, dia justru mengarahkan kendaraannya ke jalur berlawanan hingga terjadi tabrakan keras.
Sopir Bus Diduga Ngantuk
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sony yang menjabat sebagai Director Training di SDCI heran, mengapa sopir bus tak melakukan hard braking saat bertemu pejalan kaki? Dia menduga, sebelum melihat pejalan kaki melintas, sopir sempat ngantuk.
"Hal gila kalau menghindar tapi arahnya ke obyek yang bergerak melawan arah, karena impact-nya dua kali lebih besar. Dia (sopir) pasti kaget karena ngantuk, sehingga reaksinya tidak terarah dengan benar," ujar Sony saat dihubungi detikOto, Kamis (31/8).
![]() |
Lebih jauh, Sony juga menduga, kedua bus melaju terlalu kencang sebelum terjadinya kecelakaan. Nah, kecepatan tinggi tersebut yang membuat reflek sopir tak terkendali hingga berakhir tabrakan.
"Pejalan kaki atau penyeberang jalan atau apapun itu normal ada sekitar jalan. Nggak mungkin ujug-ujug nongol. Kalaupun memang tiba-tiba muncul, pengemudi tetap harus punya jurus," urainya.
"Jadi kecelakaan tersebut bisa dihindari kalau pengemudinya jaga kecepatan, seperti yang kita tahu: mana ada bus kecepatannya rendah?" tambah Sony.
Kata Polisi soal Penyebab Tabrakan Bus
Dirlantas Polda Jawa Timur Kombes Muhammad Taslim Chairuddin mengatakan, sejauh ini ada dua penyebab utama mengapa kedua bus tersebut mengalami adu banteng, yakni kelalaian pengemudi bus dan kurang hati-hatinya pejalan kaki.
"Laka itu terjadi di jalanan yang lurus dengan lampu penerangan yang cukup, diduga keras akibat kelalaian pengemudi Bus Sugeng dan pejalan kaki yang dihindarinya,"terang Taslim.
![]() |
Taslim menjelaskan, peristiwa bermula saat Bus Sugeng Rahayu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Ngawi menuju Madiun atau Surabaya. Di tengah jalan tiba-tiba ada seorang pejalan kaki yang hendak menyeberang.
Sopir Bus Sugeng itu kemudian kaget dan membanting setirnya ke sisi kanan, hingga menghantam Bus Eka Cepat yang melaju di sisi berlawanan, dari Madiun ke arah Ngawi.
"Informasinya Bus Sugeng, saat menghindari pejalan kaki, banting setir, berpindah jalur dan bertabrakan dengan depan kanan Bus Eka Cepat yang datang dari arah berlawanan," urainya.
"Artinya kelalaian diawali pejalan kaki yang dimungkinkan akan menyeberang jalan dengan tidak melihat situasi, kemudian kelalaian juga dilakukan pengemudi Bus Eka yang tidak menjaga kecepatan, sehingga ketika ada pejalan kaki yang menyeberang atau akan menyeberang jalan, tidak mampu mengendalikan kendaraan sehingga terjadi laka tersebut," kata dia menambahkan.
(sfn/sfn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
Patwal Diminta Tak Arogan: Jangan Asal Setop Kendaraan-Makan Jalur Orang