Pakar Ungkap Kejanggalan Insiden Adu Banteng Bus Vs Bus di Ngawi

Pakar Ungkap Kejanggalan Insiden Adu Banteng Bus Vs Bus di Ngawi

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Kamis, 31 Agu 2023 17:10 WIB
Kecelakaan maut Bus Sugeng Rahayu vs Bus Eka Cepat di Ngawi
Tabrakan bus Eka Cepat vs Sugeng Rahayu. Foto: Sugeng Harianto/detikJatim
Jakarta -

Pakar keselamatan berkendara, Sony Susmana mengungkap kejanggalan kasus tabrakan bus Eka Cepat vs Sugeng Rahayu di Ngawi, Jawa Timur. Sony heran, mengapa sopir mengarahkan busnya ke kendaraan lain saat menghindari pejalan kaki yang tengah melintas.

Diketahui, menurut keterangan polisi, insiden adu banteng kedua bus bermula ketika sopir Sugeng Rahayu mau menghindari pejalan kaki di sekitar lokasi. Namun, sopir justru banting stir dan mengarahkan busnya ke jalur berlawanan.

Sony yang menjabat sebagai Director Training di Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengaku heran. Sebab, kata dia, bagaimana mungkin ada pejalan kaki yang tiba-tiba muncul di lokasi?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pejalan kaki atau penyebrang jalan atau apapun itu normal ada di sekitar jalan. Nggak mungkin ujug-ujug nongol. Kalaupun memang tiba-tiba muncul, pengemudi tetap harus punya jurus," ujar Sony Susmana saat dihubungi detikOto, Kamis (31/8).

"Jadi kecelakaan tersebut bisa dihindari kalau pengemudinya jaga kecepatan, seperti yang kita tahu: mana ada bus kecepatannya rendah?" tambahnya.

ADVERTISEMENT
Kecelakaan maut Bus Sugeng Rahayu vs Bus Eka Cepat di NgawiKecelakaan maut Bus Sugeng Rahayu vs Bus Eka Cepat di Ngawi Foto: Sugeng Harianto/detikJatim

Bukan hanya itu, Sony juga heran, mengapa sopir bus lebih memilih banting setir ketimbang hard braking? Meski sama-sama berbahaya, namun hard braking menurutnya lebih umum dilakukan.

"Menghindar kan bisa dilakukan dengan hard braking, bukan dibanting ke arah lain yang ada obyeknya juga. Ngerem mendadak bahaya kah? Iya, makanya balik lagi, jaga kecepatan," tuturnya.

"Lalu, hal gila kalau (sopir) menghindar ke arah obyek yang bergerak melawan arah, karena impact-nya bisa dua kali lebih besar," lanjut Sony.

Kata Polisi soal Penyebab Tabrakan Bus

Dirlantas Polda Jawa Timur Kombes Muhammad Taslim Chairuddin mengatakan, sejauh ini ada dua penyebab utama mengapa kedua bus tersebut mengalami adu banteng, yakni kelalaian pengemudi bus dan kurang hati-hatinya pejalan kaki.

"Laka itu terjadi di jalanan yang lurus dengan lampu penerangan yang cukup, diduga keras akibat kelalaian pengemudi Bus Sugeng dan pejalan kaki yang dihindarinya," terang Taslim.

Kecelakaan Bus Sugeng Rahayu vs Bus Eka Cepat di NgawiKecelakaan Bus Sugeng Rahayu vs Bus Eka Cepat di Ngawi. Foto: Sugeng Harianto/detikJatim

Taslim menjelaskan, peristiwa bermula saat Bus Sugeng Rahayu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Ngawi menuju Madiun atau Surabaya. Di tengah jalan tiba-tiba ada seorang pejalan kaki yang hendak menyeberang.

Sopir Bus Sugeng itu kemudian kaget dan membanting setirnya ke sisi kanan, hingga menghantam Bus Eka Cepat yang melaju di sisi berlawanan, dari Madiun ke arah Ngawi.

"Informasinya Bus Sugeng, saat menghindari pejalan kaki, banting setir, berpindah jalur dan bertabrakan dengan depan kanan Bus Eka Cepat yang datang dari arah berlawanan," urainya.

"Artinya kelalaian diawali pejalan kaki yang dimungkinkan akan menyeberang jalan dengan tidak melihat situasi, kemudian kelalaian juga dilakukan pengemudi Bus Eka yang tidak menjaga kecepatan, sehingga ketika ada pejalan kaki yang menyeberang atau akan menyeberang jalan, tidak mampu mengendalikan kendaraan sehingga terjadi laka tersebut," kata dia menambahkan.




(sfn/dry)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads