ASN Sinjai Tendang Wanita, Terancam 5 Tahun Penjara!

ASN Sinjai Tendang Wanita, Terancam 5 Tahun Penjara!

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Kamis, 15 Sep 2022 11:04 WIB
Oknum ASN Sinjai tendang pengendara wanita.
Foto: Oknum ASN Sinjai tendang pengendara wanita. (Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)
Jakarta -

Sejak kemarin, publik dibuat geram dengan aksi oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Sinjai, Sulawesi Selatan, Andi Swadi yang menendang pemotor wanita di jalan raya. Bahkan, saking kerasnya, korban sampai tersungkur.

Belakangan diketahui, wanita yang ditendang Andi merupakan pelajar SMP. Tak lama setelah kejadian tersebut viral, Andi langsung digelandang polisi ke Mapolres Sinjai. Di sana, dia yang sebelumnya garang mendadak berubah menjadi diam.

Karuan saja, usai melakukan sejumlah pemeriksaan, Andi ditetapkan sebagai tersangka dan dikenakan pasal perlindungan anak serta pasal 360 ayat 2 KUHP. Tak main-main, dia terancam hukuman di atas lima tahun penjara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belajar dari kasus yang menjerat Andi, bagaimana sih tips atau cara mengatur emosi saat berada di jalan raya?

Psikolog klinis dan Co-Founder Ohana Space Veronica Adesla mengatakan, emosi bisa saja muncul saat sedang berada di jalan raya. Namun, ada cara mudah untuk meredamnya, yakni menarik nafas dalam-dalam dan membayangkan momen-momen lain di luar jalan raya.

ADVERTISEMENT

"Tarik napas dan hembuskan perlahan (boleh berhitung hingga 10). Bayangkan dalam pikiran hal-hal yang dapat kembali membuat tenang dan mengendalikan diri," ujar Vero, dikutip dari detikHealth, Kamis 15 September 2022.

Lebih jauh, Vero menjelaskan, manajemen emosi sebenarnya bisa diatur dan dilatih terus-terusan. Ini bukan hanya bermanfaat saat sedang di jalan raya, melainkan juga di tempat-tempat lainnya.

Salah satu cara melatih emosi dan stres adalah dengan rutin berolahraga. Sebab, kata dia, kegiatan tersebut bisa mengurangi perasaan lelah, meningkatkan stamina tubuh, fokus, dan juga konsentrasi.

"Fokus pada apa yang ada dalam kendali kita. Bedakan antara hal-hal yang di luar kendali dan di dalam kendali kita," terang Vero.

"Sikap berkendara orang lain itu di luar kendali kita. Sementara apa yang ada di dalam kendali kita adalah bagaimana cara kita berkendara. Fokus pada keselamatan diri dan berkendara aman," tuturnya menambahkan.

Jalan Raya Milik Bersama

Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana pernah mengungkapkan, jalan raya sejatinya bukan milik satu pihak atau kelompok tertentu, melainkan milik bersama-sama. Sehingga, siapapun harus bisa menghormati satu sama lain.

"Semua pengguna jalan raya punya status yang sama ketika berkendara. Sehingga harus mematuhi aturan lalu lintas dan tidak menyusahkan orang lain," ujar Sony saat dihubungi.

Lebih jauh, dia menambahkan, jika bertemu pengendara lain yang kadung emosi di jalan raya, maka sebaiknya kita mengalah dan menghindar. Sebab, dengan begitu, mood atau suasana hati kita tetap terjaga positif.

"Urusan penindakan serahkan kepada para petugas. Karena sepandai-pandai mereka mengelabui, suatu saat pasti tertangkap juga," kata Sony.




(lth/din)

Hide Ads