Insiden tersesat karena mengikuti arahan navigasi google maps dialami Dr. Nawab, pria asal Kerala, India dan keluarganya ketika liburan di pedesaan Devikulam Munnar.
Dr Nawab mengendarai mobil Marutti WagonR sebuah mobil berkapasitas 5-penumpang yang di Indonesia dijual dengan Suzuki Karimun WagonR. Dr Nawab bersama istri serta rekan-rekannya tiba dan mengamati pemandangan di pedesaan Devikulam Munnar, namun ketika balik ke hotel lupa dengan rute perjalanannya.
Apalagi kondisi kala itu sudah malam hari. Dia memutuskan untuk menggunakan aplikasi navigasi google maps.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya tidak ada hal mencurigakan dalam perjalanan. Namun semakin jauh mobil berjalan, Dr Nawab, dan yang lainya mulai merasa aneh karena mulai bertemu jalan rusak. Tetapi mereka malah tetap melanjutkan perjalanan dengan mobil hatchback perkotaan tersebut.
Ya, mereka tetap berpegangan pada Google Maps. Perjalanan kemudian terhenti ketika mobil terjebak lumpur. Mereka pun sadar sudah tersesat ketika sudah berada di tengah hutan.
Dr. Nawab kemudian mulai mencoba menghubungi departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan. Karena mereka terjebak di tengah hutan, jaringan seluler cukup lemah. Namun Dr. Nawab berhasil mengirimkan lokasi dan pesannya kepada tim Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan.
Tim yang terdiri dari 9 personel mulai mencari di area Kuttyarvalley pada pukul 1:30 pagi. Meski tim sudah melakukan pencarian, namun kendaraan dan penumpang tidak ditemukan dari lokasi yang dibagikan Dr. Nawab.
Tim penyelamat kemudian pergi ke tempat yang lebih tinggi dan menyalakan lampu pencarian. Sinyal keberadaan mobil terlihat usai Dr. Nawab menyalakan lampu di Maruti WagonR-nya.
Pukul 4 pagi, tim penyelamat tiba di lokasi dan menyelamatkan kendaraan dan orang-orang dan membawa mereka ke luar hutan.
Nasib baik masih mengelilingi keluarga tersebut, sebab daerah tempat keluarga itu terjebak disebut habitat bagi hewan liar seperti gajah dan harimau.
![]() |
Tips menggunakan aplikasi penunjuk jalan
Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana mengatakan saat pengemudi memasuki daerah yang masih asing atau belum mengenal rute jalan, jangan hanya mengandalkan GPS sepenuhnya.
bertanya kepada warga sekitar. Paling tidak mereka ini adalah orang-orang yang lebih paham daerah tersebut, Masalah tersasar juga bisa disebabkan pencitraan dari satelit yang mungkin belum di-update.
Belum lagi perihal sinyal di suatu daerah yang belum tentu mendukung untuk mengakses GPS. Hal ini juga bisa berpotensi mencari jalan lebih lama.
"Artinya ketika lingkungan, daerah memberikan tanda-tanda yang sudah tidak sesuai dengan tujuannnya, segera berhenti dan check lagi. Jangan ragu-ragu untuk bertanya," ujar Sony.
Tak kalah penting, rencanakan perjalanan dengan matang, khususnya hindari perjalanan di malam hari.
"Untuk daerah-daerah yang tujuannya tidak diketahui sebelumnya, hindari perjalanan malam hari, selain berpotensi sepi juga rawan kejahatan," ungkap Sony.
"GPS sebagai alat pemandu hanya 50%, sisanya pergunakan nalar dalam menentukan arahnya. Biasakan seperti itu untuk menghindari kesasar," imbuhnya.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis