Mau Tidur di Mobil, Matikan Mesin!

Mau Tidur di Mobil, Matikan Mesin!

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 08 Mei 2019 20:39 WIB
Pengemudi Ngantuk. Foto: Auto2000
Jakarta - Memulihkan tenaga setelah mengalami letih saat berkendara bisa dengan cara beristirahat. Pengemudi yang kelelahan bisa beristirahat dengan tidur sejenak. Tak jarang pula pengemudi yang tidur di dalam mobil.

Tapi, kalau mau tidur di dalam mobil sebaiknya perhatikan keamanan dan keselamatannya. Banyak kasus orang yang tidur di dalam mobil malah tewas karena keracunan.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dalam perjalanan dia mengalami keletihan, maka segera cari tempat untuk istirahat. cari tempat2 parkir, ketika dia memutuskan untuk berhenti, jangan lupa pikirkan sisi keamanan. Jangan dia tidur kacanya dibuka penuh, bisa dibekap orang nanti dia. Oleh karena itu, mesin dimatiin itu pasti, kaca dibuka paling tidak terbuka 1-2 jari di semua kaca jendela. Ini memberikan sirkulasi, memang tidak nyaman. Karena harus pikirkan security-nya. Kalau dibuka semuanya dia tidur bisa saja memancing tindak kriminal," kata Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu kepada detikcom, Rabu (8/5/2019).

Jusri menegaskan jangan menyalakan mesin ketika tidur di dalam mobil. Sebab, hal itu bisa membahayakan.



"Di luar negeri, tidak disarankan karena polusi. Kedua, kemungkinan keracunan akibat CO dari deck yang bocor atau sirkulasi udara di tempat parkir yang malah asap knalpot masuk ke kabin, ini akan menimbulkan racun. Yang perlu diperhatikan, banyak fakta orang tidur dalam mobil beberapa saat kemudian sel darah merah mereka keracunan akibat karbonmonoksida. jadi sebaiknya dimatikan, kacanya dibuka sedikit kiri-kanan. Karena itu untuk mencegah terjadinya CO masuk, misalnya dari deck atau dari lubang-lubang masuk ke ruang penumpang, itu bahaya. Jadi dengan adanya sirkulasi keluar itu memberikan udara segar juga buat ruang kabin," ujarnya.

Tapi tetap saja, istirahat yang nyaman itu ya di tempat istirahat seperti hotel. Namun memang hal itu menimbulkan biaya yang tidak sedikit.

"Atau bisa juga berhenti dan istirahat/tidur di masjid, musola, sekalian dia solat di situ. Kalau musola/masjid di Indonesia kan banyak bener. Itu yang paling ideal," katanya. (rgr/ddn)

Hide Ads