Kini, masyarakat non militer bisa menjajal kendaraan off road yang mulai diproduksi kurun tahun 1940-an ini. Salah satunya di kawasan wisata Taman Nasional Gunung Merapi, Kabupaten Sleman. Puluhan komunitas jip wisata lava tour Gunung Merapi memakai Jeep Willys untuk memanjakan wisatawan yang ingin menjelajahi kawasan bekas terdampak erupsi Merapi tahun 2010 sekaligus memacu adrenalin berkendara di jalan bebatuan.
"Di sini total sekitar 29 komunitas jip wisata lava tour dengan jumlah armada 800 lebih. Sebagian besar memakai Willys," kata Nardi (35), seorang driver komunitas jip wisata Tlogo Putri kepada detikOto akhir pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut warga asli Kaliurang ini, jip wisata lava tour mulai dibuka tahun 2011. Komunitas Tlogo Putri sebagai pionir, waktu itu baru memakai tiga unit kendaraan dan langsung memilih pakai Jeep Willys. Alasan memakai kendaraan pabrikan AS tersebut karena sejarah sekaligus nama besar Jeep Willys. Bentuknya yang khas dan ikonik juga menjadi nilai tersendiri bagi wisatawan.
"Klasik, itu komentar para wisatawan. Karena selain wisata lava tour, kerap wisatawan berfoto bersama Willys. Mereka bilang jarang bisa berfoto naik Willys apalagi lokasinya di lereng pegunungan," jelasnya.
![]() |
Saking tingginya peminat wisata lava tour, tak jarang ketika musim libur panjang wisatawan domestik maupun mancanegara harus rela antre menunggu giliran.
"Mintanya kebanyakan naik Willys, seperti turis dari Belanda dan Amerika banyak yang datang pilih naik Willys," paparnya.
Namun memang tak lengkap rasanya jika hanya berfoto saja dengan Jeep Willys. detikOto mencoba menjajal ketangguhannya di rute lava tour Merapi. Dari tiga paket yang ditawarkan komunitas jip wisata Tlogo Putri, penulis memilih paket short dengan jarak tempuh sekitar 18 kilometer pulang pergi.
Start dari kawasan wisata Tlogo Putri, rute diawali dengan melintasi Kali Kuning menuju Museum Omahku Memoriku di Desa Petung. Jalanan terjal bebatuan, naik turun kali, dengan kanan-kiri pohon dan semak belukar menjadi pemandangan utama lava tour. Dilanjutkan perjalanan menyusuri bantaran Kali Gendol untuk berhenti sejenak di titik spot foto Batu Alien.
Perjalanan dilanjutkan menyeberangi Kali Opak menuju rumah almarhum Mbah Maridjan, juru kunci Gunung Merapi yang meninggal dunia ketika peristiwa erupsi Merapi 2010. Memakan waktu sekitar 1,5 jam, perjalanan mengendarai Jeep Willys produksi tahun 1952 lancar tanpa kendala.
![]() |
Menurut Nardi, keamanan dan kenyamanan wisatawan harus diprioritaskan. Mobilnya rutin ia servis agar layak dikendarai.
"Yang boros itu tie rod dan laker roda karena kondisi jalanan yang terjal, itu wajar sih. Kalau mesin, sebagian sudah dikanibal dengan alasan biar enak di jalan," ujarnya.
Nardi mengaku hanya berstatus driver karena Willys yang ia kendarai milik orang lain yang mempekerjakannya. Diakuinya, dari Jeep Willys ini, roda ekonomi warga lereng Merapi juga turut terangkat. Karena pasca erupsi Merapi 2010, banyak warga kehilangan hewan ternaknya yang turut menjadi korban. Padahal, mayoritas warga mencari nafkah sebagai peternak sapi perah disamping bertani dan menambang pasir.
![]() |
Komentar Terbanyak
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Difatwa Haram, Truk Pembawa Sound Horeg Masuk Kategori ODOL?
Sertifikat Kursus Nyetir Jadi Syarat Bikin SIM, Gimana kalau Belajar Sendiri?