Study yang dilakukan lembaga IAM pada 1.500 pengendara mobil, menemukan hanya 60 persen pengendara mobil yang berkonsentrasi ketika mereka berada di belakang kemudi, sisanya melamun.
Pengendara yang lebih tua memiliki konsentrasi yang lebih tinggi ketimbang anak muda. 70 persen pada pengendara usia 65 tahun mengatakan berkonsentrasi setiap saat, dan 26 persen mengaku berkonsentrasi pada saat tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu 47 persen pengendara berusia 24-34 tahun mengaku tidak pernah berkonsentrasi. Jadi wajar sering terjadi kecelakaan karena banyak pengendara yang tidak sadar kalau mereka sendiri menghadapi maut ketika berada di balik kemudi.
Di sisi lain, hampir 24 persen pengendara mengatakan bahwa melamun dan hilang konsentrasi mengemudi. Kasus tersebut ditemukan pada pengendara mobil usia 18-24 tahun.
Seperti diberitakan kasus ini ditemukan karena pengendara memikirkan banyak hal mulai dari stress (22 persen), berhayal (21 persen), memikirkan keluarga, teman, dan hubungan pribadi (21 persen).
Di Timur Utara Inggris dan Wales, 64 persen pengendara mengatakan mereka berkonsentrasi sepanjang waktu. Pengendara di London yang cukup rentan hilang konsentrasi. Study yang dilakukan menemukan sebanyak 40 persen pengendara mengatakan tidak berkonsentrasi 10 persen ketika aktivitas mengemudi berlangsung.
CEO IAM Simon Best mengatakan, tanda-tanda hilang konsentrasi yaitu tidak mengikuti rambu-rambu lalu lintas. Kondisi ini sangat berbahaya. Dari banyaknya kasus kecelakaan, pengendara tidak bersikap jujur kepada petugas polisi kalau mereka hilang konsentrasi.
"Hasil ini menegaskan stereotip pengendara muda dengan mudah mendapat gangguan. Kuncinya adalah konsentrasi dan meningkatkan kemampuan mengemudi secara terus menerus," ucap Best.
(ikh/ddn)












































Komentar Terbanyak
Habis Ngamuk Ditegur Jangan Ngerokok, Pemotor PCX Kini Minta Diampuni
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Harga Mobil di Indonesia Terkesan Mahal, Padahal...