Hal ini pun langsung dipatahkan pecinta mobil klasik Sugeng(48), yang asli asal Pekalongan, Jawa tengah.
"Iya saya mengendarai sendiri mobil tua ini. Tapi ini milik keponakan saya Judd," kata Sugeng sambil menunjuk ke arah Judd.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini Mercedes Benz 180 (1961), yang biasa disebut dengan tipe kentang. Dan Alhamdulillah selama perjalanan kami tidak mengalami permasalahan, dan semuanya berjalan dengan baik," kata Sugeng yang ditemui detikOto akhir pekan lalu di Lampung.
Meski sudah berusia tua, Mercy ini bisa berlari sampai 120 km/jam. Yang dahsyat lagi, untuk menjangkau jarak jauh, mobil hanya mengeluarkan sedikit uang.
"Dan kalau bicara bahan bakar mobil klasik ini masih termasuk irit, untuk jarak Pekalongan-Lampung kami hanya menghabiskan uang hingga Rp 350 ribu. Saat kita menghitung kemarin kami berhasil mengkonsumsi bahan bakar mencapai 1:8," kata Sugeng dengan logat Jawa yang kental.
Namun meski mesinnya masih orisinil, Sugeng akui ada beberpa yang telah disesuaikan agar kendaraan ini bisa berkendara dengan baik.
"Seperti pada bagian kaki-kaki, saya telah mengganti sistem pengeremannya (yang telah dipakai mobil dewasa ini)," tambahnya.
Dan Sugeng pun tidak segn untuk berbagai apa yang menjadi kendala, saat mengendarai mobil klasik seperti Mercedes Benz 108 1961 (tipe kentang).
"Ada beberapa kendala saat mengendarai mobil klasik seperti Mercedes kentang ini. Dan penyakitnya seperti cepat panasnya radiator, selain itu kami juga harus banyak berhenti untuk bisa menempuh jarak yang jauh," kata Sugeng.
"Tapi jangan salah, meski mobil ini sudah tua. Kemarin mobil ini sempat mau dibayari Rp 80 juta, tapi kita tidak mau. Kalau mobil ini ditukar sama Toyota Alphard baru kita mau," ujar Sugeng.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Momen Anies Baswedan Mau Isi BBM di SPBU Shell, tapi Stok Kosong
Permohonan Maaf Pemotor Nmax yang Viral Adang Bus di Tikungan
Ramai Ditolak SPBU Swasta, Apa Dampak Kandungan Etanol pada BBM untuk Mobil-Motor?