Seorang aktivis feminisme bernama Nassima al-Sadah seperti dikutip AFP, Rabu (14/11/2012) mengatakan kalau Senin lalu dia telah mengajukan gugatan terhadap kementerian dalam negeri Arab untuk menghapus dektrit yang melarang wanita mendapat lisensi mengemudi di kerajaan itu.
Dengan begitu, Nassima al-Sadah pun menjadi wanita ketiga yang mengajukan gugatan seperti ini di 2012.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum nya, Manal al-Sharif yang menjadi simbol perlawanan para wanita Arab serta aktivis hak asasi Samar Badawi juga telah mengajukan tuntutan hukum serupa.
Nassima al-Sadah menjelaskan kalau gugatan ini adalah klimaks setelah dia sudah mencoba berulang kali untuk mengajukan permohonan SIM di departemen lalu lintas di Eastern Province.
Pengajuan SIM untuk wanita tidak diluluskan karena Arab Saudi adalah satu-satunya negara di dunia yang melarang perempuan dari mengemudi.
Pertarungan para wanita ini sebenarnya merupakan pertarungan lama. Pada Juni 2011, para aktivis perempuan meluncurkan kampanye Women2Drive di jejaring sosial. Kampanye mereka, yang menyebar melalui Facebook dan Twitter, adalah aksi massa terbesar sejak November 1990, ketika 47 perempuan Saudi ditangkap dan dihukum setelah ditemukan berada di mobil.
Selama rentang 2011 dan 2012 sendiri sebenarnya sudah ada beberapa wanita yang ditangkap karena nekad mengemudi sendiri.
Di Arab, wanita memang tidak diperbolehkan mengemudi sendiri karena dianggap tidak sesuai dengan aturan agama. Ketika bepergian pun para wanita Arab harus disertai suami atau kerabat pria terdekat.
(syu/ddn)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Duh! Ojol Ancam Mau Demo Sebulan Sekali