Perjalanan mudik saat libur Natal dan tahun baru 2026 akan lebih nyaman jika dilakukan dengan perencanaan. Korps Lalu Lintas Polri (Korlantas) sudah memprediksi kapan puncak arus mudik terjadi saat libur Nataru 2026.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho mengatakan puncak arus mudik bakal terjadi dua kali. Jika tidak ingin terjebak macet, sebaiknya kamu jangan pergi di tanggal-tanggal tertentu yang sudah dipetakan Korlantas.
"Prediksi puncak itu ada dua kali. Prediksi puncak mudik pertama, itu tanggal 20 (Desember), dan prediksi puncak mudik kedua, operasi lilin itu adalah tanggal 24 (Desember)," kata Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho saat rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPR, dikutip Jumat (28/11/2025).
Kakorlantas juga menyebut kebijakan Work From Anywhere (WFA) atau Work From Home (WFH) yang tengah dibahas oleh kementerian/lembaga dapat mengubah pola pergerakan masyarakat.
"Namun demikian, ketika kami rapat dengan kementerian dan lembaga, tanggal 22,23,24 itu nanti akan ada work from anywhere atau mungkin work from home. Itu juga nanti bisa bergeser," ujar dia.
"Karena nanti rangkaian untuk pergeseran yang menuju ke Trans Jawa dan Pelabuhan Merak, Lampung, itu mungkin akan mendahului," ujarnya.
Tidak hanya mudik, arus balik libur Nataru 2026 juga diprediksi akan terbagi dalam dua gelombang besar.
"Prediksi kami dengan stakeholder yang sudah kami rapat itu tanggal 28 (Desember 2025), termasuk juga di penyeberangan, termasuk juga di jalan tol, termasuk jalan arteri, dan mudik arus balik yang kedua itu adalah tanggal 4 (Januari 2026)," kata Agus.
Ia menyebut bahwa pemerintah juga berencana menerapkan kebijakan WFA maupun WFH pada tanggal 29, 30, dan 31 Desember 2025 sehingga prediksi puncak arus balik pun bisa berubah.
Untuk mengamankan pergerakan jutaan kendaraan ini, Korlantas akan menggelar Operasi Lilin 2025 pada 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026. Rekayasa lalu lintas sepertione way,contra flow bakal diterapkan sesuai kondisi di lapangan.
Lebih lanjut, Agus mengungkapkan bahwa ada empat klasterisasi pengamanan lalu lintas di dalam Operasi Lilin 2025.
Klaster pertama adalah jalur tol, termasuk juga di jalan arteri, jalan provinsi, hingga jalan alternatif. Klaster kedua adalah pelabuhan dan penyeberangan. Klaster ketiga adalah pusat keramaian, tempat wisata, dan tempat perayaan Tahun Baru 2026. Klaster terakhir adalah tempat ibadah.
Simak Video "Video: Kakorlantas Sebut E-TLE Catat Peningkatan Penegakan Hukum Lalu Lintas"
(riar/dry)