Produsen roda empat asal Vietnam, Vinfast, memprediksi pasar mobil listrik di Indonesia akan tumbuh pesat tahun depan. Sebab, selain ekosistem yang mulai terbangun, konsumen juga mulai menaruh kepercayaan ke kendaraan tersebut.
Kariyanto Hardjosoemarto selaku Chief Executive Officer (CEO) Vinfast Indonesia mengatakan, permintaan mobil listrik di Indonesia terus tumbuh dari tahun ke tahun. Dia memprediksi, kendaraan nonemisi itu punya market share 14-15 persen tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau bicara di Indonesia pertumbuhan mobil listrik di Indonesia menjanjikan. Karena mobil listrik baru hadir di Indonesia pada 2020. Pada saat itu hanya 125 unit setahun, tapi berkembang terus tahun lalu itu market share-nya 4,9 persen," ujar Kariyanto di detikcom Leaders Forum, Kamis (13/11).
"Itu menunjukkan potensi mobil listrik sangat pesat. Kami prediksi tutup tahun bisa 14-15 persen. Kami yakin tahun depan penjualannya lebih tinggi lagi," tambahnya.
CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto Foto: Istimewa |
Kariyanto menegaskan, mobil listrik merupakan salah satu harapan di tengah penurunan pasar. Sebab, ketika penjualan Januari-Oktober 2025 secara umum turun 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, permintaan mobil listrik justru meningkat 100 persen lebih.
"Di Vietnam itu (mobil listrik) market share-nya 32,5 persen year to date September. Indonesia punya potensi besar karena acceptance sangat tinggi kedua secara total volume besar karena populasi besar dan dukungan pemerintah juga sanga baik ntah itu fiscal dan nonfiskal," ungkapnya.
Di Indonesia, Vinfast memang masih berstatus sebagai anak baru. Namun, mereka sudah menjual sejumlah produk EV, misalnya seperti Vinfast VF 3, VF 5, VF 6, VF 7 dan VF e34. Bukan hanya dibeli secara regular, kendaraan buatan Vietnam itu juga bisa dibeli dengan baterai terpisah.
(sfn/rgr)













































Komentar Terbanyak
Ketemu Fortuner Berstrobo Arogan di Jalan, Viralin!
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Perang Harga Mobil China di Indonesia: Merek Lain Dibikin Ketar-ketir