Daftar SPBU Vivo di Jabodetabek yang Masih Jualan Bensin Revvo 92

Daftar SPBU Vivo di Jabodetabek yang Masih Jualan Bensin Revvo 92

Dina Rayanti - detikOto
Kamis, 09 Okt 2025 08:36 WIB
Harga BBM 1 Februari 2025 di Shell dan Vivo
SPBU Vivo. Foto: (Dina Rayanti/detikOto)
Jakarta -

Kelangkaan BBM juga melanda SPBU Vivo. Di Jabodetabek, bensin Revvo 92 hanya tersedia di SPBU berikut ini.

Stok bensin di SPBU Vivo masih tersedia. Satu-satunya jenis bensin yang dijual Vivo itu adalah Revvo92. Sementara Revvo90 dan Revvo95 sudah tidak tersedia di seluruh SPBU Vivo. Namun, tidak semua SPBU Vivo memiliki stok BBM Revvo 92. Stoknya mulai langka di wilayah Jabodetabek. Dilihat detikOto dalam laman resminya, per 9 Oktober pukul 06.00 WIB, berikut ini SPBU Vivo yang masih menjual Revvo92.

SPBU Vivo yang Masih Menjual Bensin Revvo92

Jakarta

  • SPBU Antasari
  • SPBU Bintaro S1
  • SPBU Daan Mogot
  • SPBU Warung Buncit
  • SPBU MT Haryono
  • SPBU Pasar Minggu
  • SPBU Tendean
  • SPBU Meruya
  • SPBU Jambore

Tangerang

  • SPBU Pamulang
  • SPBU Modernland
  • SPBU Cipondoh

Bekasi

  • SPBU Kranggan
  • SPBU Cimuning

Bogor

  • SPBU Pajajaran
  • SPBU Sentul

Depok

  • SPBU Limo
  • SPBU Sawangan

Stok Bensin Vivo Habis Akhir Oktober 2025

Sebelumnya, pekan lalu saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Direktur Vivo Energy Indonesia Leonard Mamahit mengungkap sisa stok BBM hanya tersedia hingga akhir Oktober 2025. Bila nanti stoknya habis, SPBU Vivo tak ada lagi BBM yang bakal dijual.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini memang stok kami sudah habis, di bulan Oktober ini, jadi tidak ada lagi yang bisa kami jual untuk bahan bakarnya. Pada akhir bulan Oktober ini (stok tersisa)," ujar Leonard pada kesempatan yang sama.

ADVERTISEMENT

Vivo sebelumnya disebut sudah siap menyerap 40 MB BBM dari Pertamina untuk konsumennya. Namun rupanya kesepakatan itu batal lantaran BBM dari Pertamina itu tak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Spefisikasi yang tak sesuai itu lantaran ditemukannya kandungan etanol 3,5 persen pada base fuel yang diimpor Pertamina.

"Kami telah mengadakan negosiasi dengan Pertamina, tapi karena ada beberapa hal teknis yang tidak bisa dipenuhi oleh Pertamina sehingga apa yang sudah kami mintakan dengan terpaksa dibatalkan," jelasnya lagi.




(dry/rgr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads