Driver ojol melakukan demo meminta aplikator memberikan THR. Memang berapa pendapatan driver ojol?
Driver ojek online kemarin melakukan demonstrasi di Jakarta. Aksi demo itu dilakukan di depan kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Demo dilakukan para driver ojol agar pemerintah memenuhi beberapa tuntutan, salah satunya soal hak tunjangan hari raya atau THR.
Terkait dengan tuntutan, Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lily Pujiati menyoroti aspek fleksibilitas dalam skema kemitraan perusahaan aplikasi dengan ojol. Kata Lily, sistem tersebut adalah dalih platform untuk menghindar dari kewajiban membayar THR dan hak-hak pekerja kepada pengemudi ojol, taksol, dan kurir. Padahal pengemudi ojol jelas telah memberi kontribusi yang signifikan bagi ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisnis platform sangat diuntungkan dengan super profit yang tinggi dengan mengorbankan kesejahteraan pengemudi ojol," sebut Lily dikutip CNBC Indonesia.
Menurutnya, keuntungan platform diperoleh dengan cara tak membayar upah minimum dan hak pekerja lainnya seperti upah lembur, cuti haid dan melahirkan, jam kerja 8 jam. Profit platform di satu sisi terus menghidupkan bisnis platform, tapi di lain pihak justru mematikan kesejahteraan pengemudi ojol, taksol, dan kurir.
Ketidakadilan ekonomi ini akibat platform tidak memberikan hak-hak pekerja seperti yang diatur Undang-undang Ketenagakerjaan. Sebagai informasi, saat ini rata-rata upah pekerja di sektor ekspedisi dan kurir di Indonesia bervariasi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) secara nasional upah pekerja di sektor ekspedisi dan kurir itu sebesar Rp 3.580.005.
Dibandingkan dengan pekerja formal lainnya, pendapatan kurir dan driver ojol cenderung lebih rendah dan sangat bergantung pada jumlah orderan harian. Tidak adanya sistem gaji tetap membuat mereka harus bekerja lebih dari 8 jam sehari untuk mencapai pendapatan yang layak.
Adapun terkait dengan demo tersebut, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan atau Noel duduk bersila bersama para pengemudi ojek online atau ojol yang berdemo. Mereka mendengar keluhan dari para driver ojol yang berharap mendapat THR dari perusahaan penyedia layanan ojol atau aplikator.
"Beri kami waktu teman-teman semua ini kita sedang finalisasi dalam beberapa hari ini dan saya hadir di sini, Pak Wamen hadir dari sini misi kita cuma satu tadi bagaimana terwujud jaminan, kesejahteraan, perhatian dari pengusaha dan saya ingin katakan yang pertama, saya setuju tadi, THR itu adalah budaya kita," kata Yassierly dikutip detikNews.
(dry/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP