Kisah Korban Mobil Curian Pati Dipaksa Ikhlas dan Haram Ngebut Naik Fortuner di Tol

Berita Terpopuler Juni 2024

Kisah Korban Mobil Curian Pati Dipaksa Ikhlas dan Haram Ngebut Naik Fortuner di Tol

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Selasa, 31 Des 2024 07:03 WIB
Kondisi Pajero ringsek usai kecelakaan di Tol Palindra.
Artikel terpopuler detikOto selama Juni 2024. Foto: Dok. PJR Tol Palindra Ditlantas Polda Sumsel

Mobil Rental Digelapkan di Pati, Pemilik Dipaksa Ikhlas Demi Keselamatan

Artikel kedua terpopuler sepanjang Juni 2024 adalah 'Mobil Rental Digelapkan di Pati, Pemilik Dipaksa Ikhlas Demi Keselamatan'. Ketika itu, berita tersebut ramai dibaca lantaran ramai kasus penggelapan mobil rental di Pati, Jawa Tengah.

Pengusaha rental mobil di Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, berinisial FSP (32) mengisahkan pengalaman dia dan rekan seprofesinya saat 'berhadapan' dengan kustomer asal Pati, Jawa Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jasa pengusaha mobil rental di Pati, Rabu (12/6/2024).Jasa pengusaha mobil rental di Pati, Rabu (12/6/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

FSP mengatakan, suatu waktu temannya asal Jawa Barat kecolongan saat penyewa asal Pati membayar tunai untuk layanan sewa selama tujuh hari. Kecurigaan muncul ketika unit sewaan dua hari diam di tempat berdasarkan pemantauan GPS.

Ketika itu, rekannya langsung mendatangi lokasi sesuai titik GPS berhenti. Namun, saat tiba di sana, warga setempat bukan memberinya arahan, melainkan memintanya pulang ke rumah dengan alasan keselamatan.

ADVERTISEMENT

"(Katanya), sudah ikhlaskan saja (mobilnya), daripada Anda nggak selamat. Ya, memang semengerikan itu daerah situ," ujar FSP dikutip dari CNN Indonesia.

FSP mengaku telah mem-blacklist konsumen asal Pati sejak 2020 silam. Kata dia, kendaraan yang digelapkan di Pati biasanya langsung diubah demi menyamarkan identitas. Mulai dari ganti warna cat hingga membuat surat-surat palsu. Intinya, mobil tersebut tak bisa kembali ke pemilik aslinya.

"Alasannya blacklist Pati itu ya ada yang share benar-benar unit itu bukan hilang, dalam arti enggak bisa balik," ungkap FSP.

"Bukan hilang, (unitnya) enggak bisa diambil sampai sekarang. Entah ganti cat, entah dibikinin surat bodong, pokoknya unit itu ya enggak bisa diambil. GPS-nya itu enggak dicabut, berhenti di lokasi itu," kata dia menambahkan.

Lihat juga Video 'CCTV: Aksi Pencurian Mobil Ambulans Klinik di Pasuruan':

[Gambas:Video 20detik]


(sfn/dry)

Hide Ads