Kereta tanpa rel atau autonomous rail rapid transit (ART) sudah dioperasikan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Kendaraan tersebut diproyeksikan menjadi angkutan umum andalan di kawasan setempat. Lantas, berapa harga per unitnya?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap, ART merupakan kendaraan umum yang ideal untuk kota-kota hijau seperti IKN. Sebab, selain menggunakan tenaga listrik, harga per unitnya juga murah. Hal itu karena ART berfungsi layaknya bus yang tak butuh rangkaian rel.
"Ini harganya kurang lebih Rp 70 miliar untuk satu unit rangkaian. Kalau kita mau bangun MRT, per km-nya Rp 2,3 triliun. Kalau mau bangun LRT itu kurang lebih Rp 700 miliar per km. Ini tidak berbasis rel, jadi lebih murah," ujar Jokowi, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Negara, Rabu (21/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita pakai ART, jalanannya harus lebar. Nah, jalan di IKN memang sudah didesain lebar, memang cukup untuk itu," tambahnya.
![]() |
Menurut Jokowi, kota-kota besar lain di Indonesia seperti Surabaya, Makassar, Medan dan Bandung seharusnya sudah menggunakan transportasi massal seperti ART. Namun, kata dia, ada satu kendala yang membuat realisasinya agak sulit.
"Problem-nya hampir di semua kota, jalannya kurang lebar. Jadi tidak semua kota bisa pakai ART," ungkapnya.
Sebagai catatan, meski bentuk dan cara kerjanya mirip bus, ART sejatinya merupakan trem. Sebab, kendaraan tersebut punya dimensi yang lebih panjang dan sekira 30 meter.
Kedua, perbedaan lain dari ART dengan bus gandeng adalah bentuk kendaraannya. Kereta tanpa rel IKN memiliki dua sisi muka yang memungkinkan moda transportasi itu bisa berjalan maju pada dua arah. Sementara bus cuma punya satu sisi muka, artinya hanya mampu berjalan dengan satu arah ke depan saja.
![]() |
Satu rangkaian ART diproyeksikan mampu mengangkut 200 penumpang dalam kondisi duduk dan berdiri. Hingga pertengahan Agustus atau menjelang seremoni kemerdekaan, IKN dikabarkan sudah punya empat halte ART dengan panjang jalur awal 6,5 km.
"Kita ingin transportasi massal di IKN berbasis energi hijau. ART-nya (bertenaga) listrik dan itu yang saya harapkan bisa digunakan (masyarakat) IKN. Selain murah, itu energinya energi hijau," kata Jokowi.
(sfn/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP