Sejak memproduksi mobil secara lokal mulai 2022, penjualan Hyundai terus meningkat setiap tahunnya dan masuk 10 besar daftar mobil terlaris di Indonesia. Kini dengan semakin beragamnya produk Hyundai, apakah merek Korea Selatan ini bisa menembus posisi tiga besar merek terlaris di Indonesia di bawah Daihatsu dan Toyota?
Sebagai catatan, pabrik Hyundai di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, mulai memproduksi mobil pada Januari 2022. Di tahun itu pula Hyundai langsung menempati posisi ke-8 merek terlaris Indonesia dengan angka penjualan retail 30.193 unit. Hyundai juga menyalip Wuling yang ada di peringkat ke-10 dengan penjualan retail 24.270 unit.
Pada 2023, penjualan Hyundai kembali meningkat. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang 2023 Hyundai mencatatkan penjualan retail sebanyak 35.736 unit. Di daftar merek mobil terlaris 2023, Hyundai menempati urutan ke-6.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya pada semester pertama 2024, penjualan retail Hyundai menembus angka 12.636 unit dan menempati urutan ke-8 merek mobil terlaris sepanjang bulan Januari-Juni 2024. Menariknya, pada gelaran pameran GIIAS 2024 Juli lalu, angka SPK Hyundai meroket hingga 3.606 unit dan menjadi merek terlaris kedua di GIIAS 2024 setelah Toyota. Apakah dengan meningkatnya tren penjualan tersebut, Hyundai bisa tembus tiga besar merek mobil terlaris di Indonesia dan mengganggu dominasi merek-merek Jepang?
Dijelaskan Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto, market otomotif Indonesia akan terus tumbuh ke depannya. Namun memang untuk saat ini, market otomotif Indonesia sekitar 70% masih didominasi segmen menengah bawah, sementara segmen menengah atasnya baru 30%.
"Harapan ke depannya, dengan perekonomian yang lebih maju, maka market akan bergeser ke segmen premium," ujar Frans kepada wartawan di Jakarta, belum lama ini.
Frans menambahkan, saat ini Hyundai main di kelas menengah atas atau kelas premium, sebab Hyundai percaya bahwa perekonomian Indonesia akan terus tumbuh dengan pesat.
"(Menjawab pertanyaan) peluang ke (posisi) tiga besar, tentunya tergantung dari tiga strategi yang kita lakukan apakah akan berhasil. Jadi kalau sekarang produknya ada 7, dan sebentar lagi akan nambah produknya jadi 9-10, tahun depan akan kita tambah lagi mungkin sekitar 14-15 itu akan menunjukkan sekali," terang Frans.
(lua/dry)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP