Jokowi: Jakarta Punya MRT-LRT tapi Kualitas Udaranya Masih Jelek

Jokowi: Jakarta Punya MRT-LRT tapi Kualitas Udaranya Masih Jelek

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Selasa, 13 Agu 2024 15:09 WIB
Presiden Jokowi memberikan arahan kepada kepala daerah se-Indonesia di IKN
Jokowi bicara polusi udara di Jakarta. Foto: dok. tangkapan layar YouTube Setpres
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertanya-tanya, mengapa kualitas udara di Jakarta masih buruk? Padahal, kawasan tersebut punya transportasi massal yang tergolong lengkap, mulai dari LRT, MRT hingga kereta cepat.

Mulanya, Jokowi bicara mengenai kualitas udara di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sangat baik. Bahkan, indeksnya jauh di bawah Singapura yang membuktikan betapa bersihnya kawasan tersebut. Kondisi itu sangat berbeda dibandingkan kota-kota besar di Pulau Jawa.

"Kemarin kita cek Singapura (indeksnya) 53, maksimal itu indeksnya 50 udara yang baik dan sehat. Tapi kota-kota kita, utamanya di Pulau Jawa, rata-rata sudah di atas 100. Ini yang harus juga dicermati bupati, walikota dan gubernur," ujar Jokowi, dilansir dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (13/8).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Jokowi saat memberikan arahan ke kepala daerah di IKNPresiden Jokowi saat memberikan arahan ke kepala daerah di IKN Foto: dok. tangkapan layar YouTube Setpres

Jokowi menjelaskan, upaya memerangi udara kotor di Indonesia membutuhkan dana besar. Bahkan, menurut data yang diterimanya dari Kementerian Kesehatan, pihaknya bisa menghabiskan Rp 10 triliun untuk wilayah Jabodetabek.

Dia bilang, Jakarta merupakan salah satu kawasan yang kualitas udaranya buruk. Padahal, kawasan tersebut punya banyak kendaraan umum yang seharusnya bisa berdampak pada indeks polusi.

ADVERTISEMENT

"Di Jakarta sudah ada MRT, sudah ada LRT dan kereta cepat untuk mengurangi polusi. Tapi juga masih kira-kira air quality Jakarta 190 sampai 200, padahal maksimal hanya 50," tuturnya.

"Hati-hati kota-kota yang sudah mulai macet, mulai padat, yang berkaitan dengan polusi. Larinya ke anak-anak yang masih bayi ke penyakit pernafasan," tambahnya.

Stasiun LRT Jabodebek. (Rachma Syifa Faiza Rachel/detikcom)Stasiun LRT Jabodebek. (Rachma Syifa Faiza Rachel/detikcom) Foto: Stasiun LRT Jabodebek. (Rachma Syifa Faiza Rachel/detikcom)

Lebih jauh, Jokowi juga mengungkap berapa besarnya dana yang dikeluarkan pemerintah untuk membangun transportasi massal di Jakarta. Bukan hanya itu, biaya operasionalnya juga sangat tinggi.

"Saya berikan contoh, MRT Jakarta setiap tahun keluar Rp 800 M untuk menutup biaya operasional. Dan hitungan saya kalau semua jalur selesai, APBD harus keluar Rp 4 triliun," kata Jokowi.




(sfn/dry)

Hide Ads