Suzuki Jimny 5 pintu baru saja meluncur di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024. Tapi mobil SUV kompak nan ikonik ini sudah diterpa isu tidak sedap, yakni harganya di-mark up oleh tenaga penjual di IIMS 2024. Bagaimana tanggapan calon konsumen merespons isu tersebut?
Sebagai catatan, Suzuki Jimny 5 pintu dibanderol Rp 462 jutaan hingga Rp 472 jutaan saat peluncuran. Namun, tak semua tenaga penjual menjadikan angka tersebut sebagai acuan. Bahkan, mereka mematoknya hingga Rp 520-530 jutaan.
Salah seorang calon konsumen Suzuki Jimny 5 pintu, Afif, tak setuju dengan harga Jimny 5 pintu yang dikerek, meski calon konsumen dijanjikan mendapatkan unitnya secara cepat. Menurut Afif, lebih baik konsumen membeli Jimny dengan harga 'normal', meski harus inden lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya saya nggak tahu itu kebijakan Suzuki apa bukan, tapi kalau itu memang kebijakannya, buat konsumen akan cukup berat. Penginnya sih kita dapat langsung dari Suzuki dengan harga yang sudah terpampang," bilang Afif ditemui di arena IIMS 2024, JIExpo, Kemayoran, Jakarta (20/2/2024).
"Kalau buat mobil bernilai historis seperti Jimny, (inden) setahun sebenarnya sepadan sih. Dibanding saya harus (ikut harga) mark up Rp 50 juta, kayaknya sih saya mending inden aja, nggak buru-buru amat kok," sambung pria berusia 29 tahun asal Jakarta itu.
Hal senada dikatakan oleh Deni. Menurut pria asal Tangerang Selatan itu, tak layak bagi calon konsumen untuk membeli Jimny 5 pintu dengan harga yang dikerek. Di sisi lain, Deni berharap Suzuki bisa menambah kuota Jimny 5 pintu, supaya inden tidak berkepanjangan.
"Buat harga Rp 470 jutaan, inden setahun kelamaan sih. (Mungkin) orang rela inden soalnya karena pada nostalgia. (Saya pribadi) mending inden (daripada dapat harga yang di-mark up). Tapi kalau bisa, jangan sampai setahun (indennya), karena kalau setahun sudah keterlaluan. Kalau inden paling tiga bulan lah, menurut saya ya," kata Deni.
Pernyataan Suzuki Indonesia Soal Harga Jimny 5 Pintu yang 'Digoreng'
Harold Donnel selaku Direktur Pemasaran Suzuki Indomobil Sales mengatakan, permintaan Jimny 5 pintu mengalami 'ledakan besar' sesaat setelah diluncurkan. Sementara, ketersediaan unitnya belum sebanding dengan permintaan tersebut.
"Dari analisa kami, ini ada kesenjangan antara suplai dan demand, jadi seperti per hari Sabtu (17/2) itu kita sudah catatkan atau membukukan penjualan di 1.200 unit untuk Jimny 5 pintu. Sehingga dari perbedaan gap antara estimasi suplai dan demand mungkin bisa menyebabkan hal itu terjadi," ujar Harold saat dimintai konfirmasi.
"Tapi kami sekali lagi menyarankan dengan menggunakan suggestion retail price (harga rekomendasi). Hal itu perlu diketahui masyarakat umum supaya bisa bijak berdiskusi dengan para jajaran penjual," tambahnya.
Sementara Randy Murdoko selaku Asst to Dept. Head 4W Sales SIS juga menyampaikan pendapat yang kurang lebih sama dengan Harold. Dia mengatakan, sebagai produsen, pihaknya sudah memberikan harga rekomendasi.
"Jadi begini, kami selaku pabrikan kan memberikan suggestion price atau harga yang direkomendasikan. Karena secara regulasi kan kami tidak boleh melakukan monopoli harga. Jadi harga selalu yang kami sarankan," ungkap Randy.
"Terkait harga, saya rasa itu terkait suplai dan demand dan itu bukan hanya di industri ini. Jadi ketika demand-nya lebih tinggi dari suplai, maka hal-hal serupa pasti terjadi. Makanya kalau dari kami adalah kami kasih harga yang kami sarankan sesuai yang disampaikan kemarin," lanjutnya.
Randy menjelaskan, SIS selaku produsen tidak bisa menentukan harga pasti untuk dealer-dealer di Indonesia. Bahkan, pihaknya juga tak bisa menghakimi para penjual yang mematok harga terlalu tinggi.
"Kami tentunya ingin memberikan harga yang terbaik dan value for money di setiap orang kan pasti berbeda. Tapi sekali lagi, itu yang terjadi dan kami akan mencoba kalau ada masukan lain yang bisa kami improve, akan kami lakukan. Namun pada dasarnya, berdasarkan regulasi sekarang, yang kami terapkan begitu: harga yang kami sarankan," kata dia.
Tindak Sales Nakal
SIS memastikan jika ada sales Suzuki yang nakal seperti itu, maka akan ditindak tegas. "Akan kami tindak," tegas Harold.
"Kita terus mengedukasi harga yang ditawarkan, yaitu harga yang kita launching kemarin mulai Rp 465 juta. Ini terus kita sampaikan ke jajaran operasional kami," ujar Harold.
"Kami tidak memungkiri ada aja yang mengambil celah itu (menggoreng harga Jimny), namun saat kami menemui ada celah itu, kami akan melakukan tindakan secara internal, kita akan melakukan investigasi secara internal," Harold menambahkan.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP