Bukan List Biru, Pelat Mobil Listrik dan Hybrid di Shanghai Berwarna Hijau

Laporan dari Shanghai

Bukan List Biru, Pelat Mobil Listrik dan Hybrid di Shanghai Berwarna Hijau

M Luthfi Andika - detikOto
Senin, 25 Sep 2023 18:17 WIB
Di Shanghai mobil listrik menggunakan pelat nomor berwarna hijau.
Mobil listrik dan hybrid di Shanghai gunakan pelat nomor berwarna hijau. Foto: M Luthfi Andika
Jakarta -

Jika di Indonesia mobil ramah lingkungan atau mobil bertenaga listrik diberi list berwarna biru pada pelat nomornya, di Shanghai kondisinya berbeda. Salah satu kota metropolitan di China ini, memilih pelat nomor kendaraan berwarna hijau untuk seluruh kendaraan listrik yang melintas di jalanan.

Berdasarkan pantauan langsung detikOto, saat event Neta Headquarters Media Trip to Shanghai 2023, mobil listrik dan hybrid di Shanghai memiliki pelat nomor berwarna hijau. Sedangkan pelat nomor kendaraan berbekal mesin bakar berwarna biru.

Hal ini diamini salah satu masyarakat Shanghai, Asan, saat menjadi tour Gaet dan menemani detikOto mengenal kota Shanghai, China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Plat nomor berwarna hijau itu listrik, kalau biru (warna pelat nomor mobil) itu bensin. Untuk mobil hybrid juga berwarna hijau, dan untuk plat nomor putih di Shanghai itu adalah kendaraan tentara," cerita Asan.

Jika melihat mobilitas masyarakat Shanghai, sepertinya mobil listrik atau kendaraan listrik, bukan sesuatu yang asing lagi. Karena banyak sekali kendaraan listrik yang melintas di jalanan Shanghai, baik itu mobil listrik, motor listrik, sepeda listrik, atau bus listrik.

ADVERTISEMENT
Di Shanghai mobil listrik menggunakan pelat nomor berwarna hijau.Di Shanghai mobil listrik menggunakan pelat nomor berwarna hijau. Foto: M Luthfi Andika

"Memiliki kendaraan listrik di Shanghai itu menguntungkan, karena banyak insentif yang didapat. Selain itu pengendara merasa menggunakan kendaraan listrik itu lebih menguntungkan," kata Asan.

"Soalnya harga bensin di Shanghai itu cukup mahal, sepertinya lebih mahal dibandingkan dengan Indonesia. Di sini (Shanghai), harga bensin termurah itu Rp 16.000, kalau di Indonesia lebih murah kan?" tanya Asan.

Asan juga menambahkan, di Shanghai atau China, RON terkecil yang dijual mencapai RON 92.

"Di sini RON terkecil itu 92, lalu ada RON- 95 dan RON-98. Dan harga bensin yang mahal ini, karena masyarakat membayarkan pajak-nya. Jadi lebih mahal," ucap Asan.

Wah jelas saja masyarakat yang membeli bensin harus mengeluarkan kocek yang lebih mahal, karena setiap pembelian bensin masyarakat di China diberi tambahan pajak. Bagaimana detikers, jika kalian tinggal di China lebih baik menggunakan kendaraan listrik atau kendaraan dengan mesin bakar?




(lth/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads