Satu unit truk bermuatan padi mengalami kecelakaan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Truk diduga mengalami rem blong.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat truk bernopol BE-8170 FJ melaju dengan kecepatan tinggi. Truk itu menabrak satu unit sepeda motor dan beberapa barrier, setelah itu menghantam pohon yang berada di dermaga Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.
Dikutip dari detikSumbagsel, Kepala Kepolisian Sektor Khusus Pelabuhan (KSKP) Bakauheni Lampung Selatan AKP Ridho Rafika menjelaskan peristiwa itu menimbulkan korban jiwa. Satu orang yang tewas dalam peristiwa itu dan telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bob Bazar Kalianda, Lampung Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya ada yang meninggal dunia atas nama Anton. Dia kernet truk, sementara supir atas nama Raden Kemas Bahri mengalami luka berat karena badannya sempat terjepit dan semuanya telah dievakuasi ke rumah sakit,"jelas dia.
Ridho menambahkan, peristiwa kecelakaan lalu lintas ini terjadi akibat rem mobil tersebut tidak berfungsi alias blong. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (23/9/2023) sekitar pukul 22.00 WIB.
"Rem nya blong, sehingga saat akan memasuki area Sea Port yang memang turunan tidak bisa dikendalikan hingga terus labas ke arah dermaga," tandasnya.
Itu artinya dalam satu hari terjadi peristiwa kecelakaan truk yang diduga akibat rem blong. Sebelumnya terjadi kecelakaan di exit Tol Bawen yang menewaskan tiga orang.
Senior Investigator KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) Ahmad Wildan menjelaskan ada beberapa penyebab truk kerap mengalami rem blong. Namun bila kejadian di tol, maka kemungkinan besar bukan dari kontur jalannya.
"Kemungkinan ada masalah kebocoran pada system pneumatic atau hydrolik (tergantung jenis remnya) atau bisa juga dipicu kesalahan pengoperasian pengemudi. Sangat besar kemungkinannya, kalau kebocoran system pneumatic seringnya terjadi pada diafragma brake chamber atau relay valve-nya, tapi bisa juga pada selang anginnya. KNKT beberapa kali menemukan hal itu," ungkap Wildan saat dihubungi detikOto, beberapa waktu yang lalu.
Adapun kebocoran sistem pneumatic atau selang angin yang dimaksud umumnya disebabkan oleh malfungsi dari salah satu suku cadang. Wildan menjelaskan bahwa saat ini tidak ada pembatasan usia suku cadang kendaraan di Indonesia. Pada akhirnya, suku cadang yang tidak diganti itu memengaruhi kinerja dari komponen lainnya.
"Ini saya sebut catasthrope. Kerusakan pada satu komponen akan menimbulkan kerusakan pada komponen lainnya dan akhirnya bisa menyebabkan kegagalan pengereman," tambahnya.
Ditambah lagi, tidak semua pengemudi memahami sistem pengereman di truk. Maka dari itu, ketika mengalami kegagalan rem antisipasi yang dilakukan sopir kerap salah sehingga berakibat fatal.
"Kombinasi penggunaan gigi tinggi di jalan menurun dan adanya malfunction pada bagian sistem pengereman yang pada saat digunakan maksimal dapat menyebabkan kegagalan pengereman. Jika pengemudi menggunakan perlambatan mesin dan exhaust brake, maka dia tidak perlu melakukan pengereman dengan foot brake," terang Wildan.
(riar/lua)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?