Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) resmi diperkenalkan sebagai alternatif baru transportasi antara dua kota di Pulau Jawa. Menilik perbandingan harga KCJB dengan metode transportasi terdahulunya, seperti bus travel atau mengemudi mobil pribadi, mana yang lebih murah?
Sebagai informasi, Uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) untuk masyarakat umum telah dibuka. Uji coba ini akan berlangsung pada tanggal 18 sampai 30 September 2023. Kereta cepat ini akan dinamai Whoosh sesuai hasil ajang perlombaan Identitas Jenama Kereta Cepat Indonesia.
Dilansir dari situs resmi KCIC, kereta cepat Whoosh menggunakan generasi terbaru CR400AF yang dirancang untuk beroperasi di berbagai iklim, termasuk iklim tropis seperti yang ada di Indonesia. Setiap rangkaian CR400AF juga dilengkapi dengan dua Lightning Arrester untuk meningkatkan keamanan terhadap sambaran petir, terutama di sisi peralatan dengan tegangan tinggi. Kereta cepat ini memiliki panjang trase sekitar 142,3 km yang membentang dari Jakarta hingga Bandung, dengan empat stasiun pemberhentian utama, yaitu Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.
"Dengan besar daya setiap rangkaian mencapai 9750 kW, CR400AF mampu memberikan akselerasi yang lebih baik saat melewati trase pada elevasi 30 per mil. Dalam kondisi darurat, CR400AF dapat digunakan sebagai penarik kereta lainnya meskipun dalam kondisi gradien atau elevasi 12 per mil," tulis KCIC dalam laman resminya
Menilik sisi harga, Pemerintah belum mengumumkan harga resmi untuk satu tiket perjalanan KCJB. Namun, perkiraan awal mengindikasikan bahwa harga tiket tersebut mungkin berkisar antara Rp 250 hingga Rp 350 ribu per satu kali perjalanan.
KCJB sebagai opsi transportasi yang akan segera beroperasi memiliki keunggulan dalam hal waktu perjalanan yang lebih singkat antara Jakarta dan Bandung, hanya sekitar 40 menit, karena kecepatannya bisa mencapai 350 km per jam. Ini mungkin cocok untuk masyarakat yang memiliki jadwal yang ketat. Namun, harganya cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan bus travel.
Selama ini, sebelum adanya kereta cepat, banyak orang memanfaatkan bus travel sebagai sarana transportasi menuju Bandung. Misalnya, mahasiswa yang kuliah di Bandung namun berasal dari luar kota, sehingga banyak penggunaan bus travel sebagai alat transportasi untuk pergi atau pulang ke kampung halamannya.
Bus travel bisa menjadi opsi yang lebih ekonomis, meskipun perjalanan mungkin memakan waktu lebih lama dan dapat dipengaruhi lalu lintas. Secara harga, tarif untuk satu orang naik bus travel sekitar Rp 100 ribuan, tak sampai Rp 200 ribu. Sedikit lebih murah dibanding Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Di sisi lain, mengemudi mobil pribadi bisa menjadi pilihan untuk masyarakat yang ingin pergi berwisata ke Bandung dengan keluarganya. Keuntungannya, mereka dapat mengatur rute perjalanan sendiri, mengambil istirahat sesuai kebutuhan, dan membawa barang bawaan sesuai kapasitas mobil mereka. Selain itu, mengemudi mobil pribadi juga memberikan fleksibilitas penuh dalam perjalanan, namun perlu diingat ada risiko macet yang harus dipertimbangkan
Dari segi biaya, perkiraan biaya minimum untuk perjalanan mobil pribadi adalah sekitar Rp 200 ribu untuk satu kali perjalanan, yang mencakup biaya tol dan BBM. Estimasi biaya BBM didasarkan pada asumsi bahwa mobil menggunakan jenis bahan bakar termurah, yaitu Pertalite, dan menempuh jarak sekitar 150 km.
Simak Video "Video: Tertarik Jadi Pramugari Whoosh? Ini yang Harus Kalian Miliki"
(lth/din)