Di Indonesia SPKLU Bakal Makin Banyak, Bukan Cuma dari Perusahaan 'Pelat Merah'

M Luthfi Andika - detikOto
Rabu, 13 Sep 2023 20:30 WIB
Ilustrasi SPKLU kendaraan listrik. Foto: Infografis detikcom/M Fakhry Arrizal
Jakarta -

Polusi udara yang semakin mengkhawatirkan jadi perhatian seluruh lapisan masyarakat, untuk itu pilihan kendaraan energi terbarukan bisa menjadi salah satu solusinya. Tapi bagaimana mau memiliki kendaraan terbarukan, jika Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) masih sangat sedikit?

Tenang detikers, ke depannya SPKLU di Indonesia dijamin bakal semakin banyak. Mengingat pembangunan SPKLU tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, melainkan pihak swasta juga bisa ikut andil di dalamnya. Salah satunya dilakukan oleh Utomo Charge+.

Utomo Charge+ merupakan salah satu badan usaha Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) swasta berizin di Indonesia dengan jaringan terbesar se-Asia Tenggara. Baru-baru ini perusahaan itu menjalin kerjasama dengan IDPRO (Indonesia Data Center Provider), sebagai wadah organisasi data center terbesar di Indonesia.

"Utomo Charge+ bangga dapat berdampingan dengan para pelaku Data Center yang memiliki horizon green paradigm yang luas, termasuk dalam membantu IDPRO dan anggotanya untuk menanggulangi perubahan iklim melalui langkah langkah konkret di bagian dari operasi mereka melalui penyediaan SPKLU berizin dikombinasi dengan tenaga bersih dari PLTS," kata Managing Director Utomo Charge+, Anthony Utomo dalam siaran persnya.

Kerjasama ini juga melibatkan United Nations Development Program (UNDP) Indonesia di bidang project mobilitas bersih, yakni Enhancing Readiness for the Transition to Electric Vehicle in Indonesia (ENTREV). Penandatanganan kerjasama dilakukan ditengah-tengah perhelatan akbar Indonesia Sustainability Forum (ISF).

"ENTREV mendukung dan apresiasi pelaku usaha swasta seperti Utomo Charge+ yang saat ini juga mengoperasikan lokasi tunggal dengan charger guns terbanyak di Indonesia yakni sebesar 20 (dua puluh) guns di komplek Superblok Thamrin Nine. Dimana pengembangan lokasi ini juga dengan asistensi ENTREV," ujar National Project Manager ENTREV Eko Adji Buwono.

Ilustrasi saat ratusan mobil listrik akan wara-wiri selama gelaran KTT ASEAN ke-43 di Jakarta. PLN pun menyiapkan 74 SPKLU untuk menunjang penggunaan mobil listrik di gelaran tersebut. Foto: Agung Pambudhy

Sementara itu, Ketua Umum Indonesia Data Center Providers Organization (IDPRO), yang menaungi pelaku bisnis data center, Hendra Suryakusuma menyampaikan dekarbonisasi sudah merupakan kebutuhan nyata di para anggota organisasinya.

"Anggota kami adalah penyedia interkoneksitas data dengan jangkauan di Indonesia dan global. Jadi kerjasama ini akan membantu meningkatkan literasi kami mengenai infrastruktur hijau dan melayani kebutuhan pelanggan kami atas layanan data rendah emisi dengan lebih baik," tambahnya.

Dalam penandatangan kerjasama juga hadir dan menyaksikan Deputi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Republik Indonesia Rachmat Kaimuddin, Anggota Dewan Energi Nasional Dr. Satya Widya Yudha dan Anggota DPR-RI Komisi VII Bidang Energi, Riset dan Lingkungan Hidup Dyah Roro Esti Widya Putri.

Dalam komentarnya Dyah Roro Esti yang akrab dipanggil Roro juga menekankan pentingnya dukungan para pihak dalam akselerasi mobilitas bersih di Indonesia sesuai tema Indonesia Sustainability Forum yang dihelat pertama kali tahun ini.

"Bahwa dalam perjalanan menuju ekonomi keberlanjutan DPR siap mendukung memberikan dukungan legislasi maupun penyuaraan inisiatif maupun inovasi yang dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat," imbuhnya.

Saat ini Utomo Charge+ membuka peluang bagi pemilik lahan maupun perusahaan untuk bermitra dalam membuka SPKLU swasta yang memiliki banyak kemudahan termasuk fleksibilitas kepemilikan stasiun pengisian daya hingga penyediaan kendaraan listriknya.



Simak Video "Video Vinfast Mau Bangun 100 Ribu SPKLU di Indonesia"

(lth/dry)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork