Presiden Joko Widodo menjajal langsung Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Saat dijajal Jokowi, kereta cepat itu bisa menempuh kecepatan 351 km/jam dalam waktu 28 menit.
Presiden Jokowi untuk pertama kalinya menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Jokowi menjajal Kereta Cepat dari Stasiun Halim, Jakarta Timur, ke Stasiun Padalarang, Jawa Barat. Dari Stasiun Padalarang, Jokowi melanjutkan perjalanan ke Stasiun Bandung menggunakan Kereta Api (KA) Feeder.
View this post on InstagramSCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tercatat, waktu tempuh perjalanan dari Stasiun Halim ke Stasiun Padalarang sekitar 28 menit. Kemudian dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung sekitar 18 menit. Bisa pergi ke Bandung dalam waktu singkat, kereta cepat itu diketahui menempuh kecepatan 351 km/jam.
"Saya empat kali datang ke proyek kereta cepat, tapi memang baru pertama kali tadi mencoba. Nyaman dan tadi dengan kecepatan 350 tidak terasa sama sekali baik saat duduk maupun saat berjalan. Ya ini lah peradaban. Kecepatan, kecepatan," kata Jokowi usai menjajal Kereta Cepat di Stasiun Padalarang dikutip detikNews.
Kecepatan kereta cepat itu hampir menyamai laju motor MotoGP. Diketahui motor MotoGP bisa menempuh kecepatan puncak 366,1 km/jam. Rekor kecepatan motor MotoGP itu dipecahkan oleh Brad Binder saat menunggangi KTM RC16.
Spesifikasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Kembali ke kereta cepat Jakarta-Bandung, akan menggunakan kereta CR400AF yang memiliki lebar 3,36 m dan tinggi 4,05 m dengan panjang kepala kereta 27,2 m dan intermediate kereta 25 m. Kereta ini merupakan hasil pengembangan tipe CRH380A oleh CRRC Qingdao Sifang.
Setiap rangkaian CR400AF dilengkapi dua Lightning Arrester untuk meningkatkan keamanan terhadap sambaran petir terutama di sisi peralatan tegangan tinggi. Selain mampu beroperasi di iklim tropis dan cuaca ekstrim, CR400AF juga dipastikan mampu menghadapi kondisi geografis lintasan Jakarta - Bandung yang cenderung menanjak.
"Dengan besar daya setiap rangkaian mencapai 9.750 kW, CR400AF mampu memberikan akselerasi yang lebih baik saat melewati trase pada elevasi 30 per mil. Dalam kondisi darurat, CR400AF dapat digunakan sebagai penarik kereta lainnya meskipun dalam kondisi gradien atau elevasi 12 per mil," tulis KCIC di situs resminya.
Satu rangkaian kereta cepat ini memiliki 8 gerbong dengan komposisi empat gerbong bermotor dan empat gerbong tanpa motor. Menurut KCIC, kereta CR400AF memiliki kecepatan desain hingga 420km/jam dan kecepatan operasional 350 km/jam.
(dry/rgr)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Harga BYD Atto 1 Gak Masuk Akal, VinFast Bilang Begini