Uji Emisi Ibarat Paracetamol, Polusi Kambuh jika Penyebab Utamanya Tak Sembuh

Uji Emisi Ibarat Paracetamol, Polusi Kambuh jika Penyebab Utamanya Tak Sembuh

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Sabtu, 26 Agu 2023 07:38 WIB
Polusi udara Jakarta makin mengkhawatirkan. Uji emisi kendaraan pun diintensifkan.
Uji emisi kendaraan (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mewajibkan kendaraan bermotor diuji emisi untuk mereduksi polusi udara. Namun, uji emisi dianggap hanya sebagai solusi sementara.

Cucu Mulyana, Direktur Lalu Lintas Jalan Dirjen Perhubungan Darat, mengatakan uji emisi ibarat paracetamol. Penyakit polusi udara mungkin akan kambuh lagi kalau penyebab utamanya tidak diselesaikan.

"Uji emisi itu seperti paracetamol. Jadi kita bisa langsung dengan cepat menurunkan demam, menurunkan polusi dalam waktu cepat, namun tanpa menyelesaikan penyebabnya ini akan kambuh lagi," kata Cucu dalam konferensi pers 'Penanganan Polusi Udara', Kamis (24/8/2023) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Cucu, ada semacam 'antibiotik' agar masalah polusi udara di Jakarta tidak kambuh lagi. Salah satunya dengan pembatasan kendaraan pribadi dan peralihan ke transportasi umum.

"Tentu tadi pembenahan ktia, shifting (peralihan ke transportasi umum). Karena sudah saatnya kita harus berupaya semua pihak untuk melakukan, melaksanakan shifting dari penggunaan kendaran pribadi ke kendaraan umum," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Ada banyak metode untuk melakukan peralihan dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Menurut Cucu, harus dilakukan push and pull strategy. Push yaitu mendorong peralihan dengan mempersulit penggunaan kendaraan pribadi. Sedangkan pull yaitu memberikan kemudahan pada pengguna kendaraan umum.

"Kita push istilahnya mempersulit penggunaan kendaraan pribadi, artinya seperti tarif (parkir)-nya dinaikkan, kemudian katakanlah ERP (jalan berbayar) diterapkan, kemudian 3 in 1 menjadi 4 in 1, itu kan kendaraan pribadi itu kan ruang geraknya akan semakin sulit. Kemudian kita pull, artinya memberikan kemudahan kepada kendaraan umum," jelas Cucu.

"Ini banyak metodenya. Seperti percepatan penerapan ERP, itu harus segera, ini menunjukkan bahwa ini momen yang paling tepat untuk dilakukan percepatan. Intinya kita mempersulit kendaraan pribadi dengan mempermudah kendaraan umum supaya masyarakat itu beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Intinya itu sebenarnya. Banyak caranya, banyak strateginya," katanya.




(rgr/lth)

Hide Ads