Nikuba Dijual ke Asing, BRIN: Silakan Kalau Ada yang Mau

Nikuba Dijual ke Asing, BRIN: Silakan Kalau Ada yang Mau

Ridwan Arifin - detikOto
Sabtu, 15 Jul 2023 17:55 WIB
Nikuba, alat pengonversi air menjadi bahan bakar
Nikuba Foto: Ony Syahroni/detikJabar
Jakarta -

Aryanto Misel, penemu Nikuba berencana menjual inovasinya ke pihak asing. Badan Riset Inovasi dan Nasional (BRIN) menyebut saat ini belum ada pihak asing yang mau membeli Nikuba.

"Seperti di Italia kemarin kan tidak ada yang mau," kata Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN Haznan Abimanyu di kantornya kawasan Jakarta Pusat, Jumat (14/7).

Nikuba seperti ketahui sudah mendapat atensi dari mancanegara. Aryanto Misel disponsori ke Italia oleh PT Octagon Precision Indonesia dan Gempacs, perusahaan ini juga mensponsori BRIN ke negeri Pizza tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nikuba lalu dipresentasikan sejumlah pabrikan otomotif asal Italia. Aryanto Misel dan tim kemudian berangkat ke Italia, pada 16 Juni dan mempresentasikan inovasinya pada 18 Juni 2023.

Tak lama setelah viral Nikuba di Italia, muncul wawancara Aryanto yang menyebut jika ia ingin menjual temuannya itu ke pihak asing.

ADVERTISEMENT

Aryanto ingin menjual temuannya itu sebesar Rp 15 miliar. Hal ini digunakan untuk mendanai risetnya lewat kerjasama dengan pihak asing yang memang tertarik atas temuannya.

Aryanto tak menampik bahwa dirinya membutuhkan dana untuk riset selanjutnya. Makanya, dia tidak ambil pusing kalau temuannya itu bikin pihak asing kepincut dan mau meminangnya.

"Saya nggak sayang, Pak, nggak sayang, yang penting saya ini kan istilahnya kalau dapat duit dari sana bisa melanjutkan riset kembali, karena saya kan butuh dana juga," sebut Aryanto dalam wawancara dengan stasiun TV nasional yang diunggah ulang ke sosial media oleh akun undercover.id. Potongan pernyataan Aryanto Misel itu viral.

Haznan menjelaskan skema pembelian inovasi sebetulnya diserahkan kepada kedua belah pihak, antara penjual selaku penemu inovasi dan pembeli yang memang berminat. Bahkan siapapun boleh menjual sebuah temuan ke pihak mana saja, sekalipun inovasi itu belum berlandaskan pembuktian uji ilmiah dari lembaga terpercaya.

"Tergantung yang mau membeli. Kalau yang mau membeli tidak perlu sertifikasi (ilmiah), ya silahkan. Ya misalkan Ferrari mau beli ya silahkan. Tapi kan kenyataannya tidak mau," ungkap dia.

Haznan juga mengaku bila pihak BRIN, yang merupakan lembaga resmi di bawah pemerintah ini tak masalah jika anak bangsa menjual hasil temuan dan risetnya ke pihak asing.

"Iya silahkan saja kalau mau. Kalau ada yang mau," ucap dia.

Di sisi lain Nikuba disebut sudah menyedot atensi perusahaan energi, klaim TNI AD, selaku pihak yang sempat berkolaborasi dengan Aryanto untuk riset Nikuba. Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi Kolonel Inf Adhe Hansen sempay mengklaim pihak pabrikan Italia telah mengadakan perjanjian kerja sama dengan pihak Nikuba.

"Perjanjian kerja sama dengan perusahaan penyedia sumber energi bagi Ferrari dan Lamborghini," kata Adhe.

BRIN juga saat ini masih membuka pintu bagi Aryanto untuk uji Nikuba secara ilmiah. Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Kementerian/Lembaga Masyarakat, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah-BRIN, Dadan Nugraha memiliki program temuan dari kalangan masyarakat dengan nama inovasi dari akar rumput.

"Kami di BRIN sangat menghargai, mengapresiasi, dan mendukung temuan-temuan dan inovasi di masyarakat. Sehingga salah satu program yang ada di kami pun khusus memfasilitasi inovasi yang lahir dari masyarakat yang kita sebut inovasi dari akar rumput," kata Dadan.




(riar/lth)

Hide Ads