Cerita Sopir Ada Penumpang BAB di Toilet Bus: Comot Kotoran Pakai Tangan

Cerita Sopir Ada Penumpang BAB di Toilet Bus: Comot Kotoran Pakai Tangan

Luthfi Anshori - detikOto
Jumat, 07 Jul 2023 07:35 WIB
Penjualan tiket bus pada musim mudik tahun ini diakui para agen perjalanan kurang bergairah. Hal ini diduga karena banyaknya kegiatan mudik gratis.
Ilustrasi terminal bus. Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Sejumlah bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) di Tanah Air sudah dilengkapi toilet sebagai standar fasilitas. Tapi ternyata masih belum banyak penumpang yang mengerti syarat dan aturan menggunakan toilet di bus.

Sebagai informasi, toilet di bus umumnya hanya bisa digunakan buat aktivitas buang air kecil dengan syarat saat mau digunakan, bus sedang dalam kondisi beroperasional. Toilet tidak bisa digunakan buat buang air kecil saat kondisi bus berhenti. Toilet juga tidak boleh digunakan buat buang air besar.

Dikatakan driver bus pariwisata yang dulu pernah menjadi driver bus AKAP, Dedy, dia mengaku sering mengalami kejadian tidak mengenakkan ketika membawa bus yang memiliki fasilitas toilet. Musabab, dia sering menemui kejadian penumpang buang air besar di toilet bus. Parahnya, Dedy yang kerap kali membersihkan kotoran tersebut

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pernah, waktu kerja di bus AKAP. Sering kejadian (BAB di bus). Saya sampai comot (kotoran) pakai tangan," bilang Dedy kepada wartawan di Pejagan, Brebes (5/7/2023).

Dedy mengatakan, kejadian BAB di toilet bus biasanya diketahui saat bus berhenti di rest area. Namun baik driver maupun kru bus bakal kesulitan menemukan si pelaku, lantaran tidak ada penumpang yang mau mengakui perbuatan itu.

ADVERTISEMENT

"Biasanya ketahuannya pas di (istirahat) di rumah makan tuh. Yang namanya penumpang banyak, nggak ada yang mau ngaku. Karena mereka mau ngaku kan pasti malu," bilangnya lagi. Pada akhirnya, pengemudi dan kru lah yang harus membersihkan kotoran itu.

"Dan percuma juga diancam (kalau nggak ada yang mau ngaku, bus nggak akan jalan). Satu-satunya cara ya, kalau BAB-nya keras, mau nggak mau kita comot sendiri pakai tangan diplastikin. Makanya waktu itu saya pasangin jaring toiletnya. Udah, aman," bilang Dedy.

"Padahal kalau mereka bilang kebelet BAB, kita ya bakal berhenti, kita cariin rest area. Selama ini ya kami nggak denda (mereka yang BAB), karena nggak ketahuan, susah. Nggak ada yang mau ngaku pastinya, daripada dia disorakin satu bus," tukasnya.




(lua/dry)

Hide Ads