Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerapkan lampu merah cerdas yang bisa mengurai kemacetan. Traffic light atau lampu lalu lintas itu dibekali teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Sistem pemantauan lalu lintas itu bernama Network Operation Centre (NOC) Intelligent Traffict light System (ITS). Sistem ini telah digunakan sejak April 2023 lalu.
Untuk saat ini, telah ada 20 titik persimpangan yang menggunakan lampu merah cerdas tersebut. Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, ke depan sistem lampu lalu lintas cerdas itu akan diperluas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini akan dilakukan pengembangan tambahan di 40 simpang, kriteria pemilihannya masih sama (rawan macet). Tujuannya agar terjadi efisiensi jumlah antrean di simpang-simpang tertentu," kata Syafrin dikutip dari keterangan tertulisnya.
Adapun 20 titik lokasi yang sudah menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) antara lain:
- Jalan Jembatan 2 Raya-Jalan Tubagus Angke
- Jalan Kyai Tapa-Jalan Daan Mogot (Grogol)
- Jalan S Parman-Jalan Tomang Raya
- Jalan S. Parman-Jalan KS. Tubun-Jalan Gatot Subroto (Slipi)
- Jalan Gatot Subroto-Jalan Rasuna Said (Kuningan)
- Jalan Gatot Subroto-Jalan Supomo (Pancoran)
- Jalan MT haryono-Jalan Sutoyo (Cawang Uki)
- Jalan DI Panjaitan-Jalan Kalimalang
- Jalan Ahmad Yani-Jalan Utan Kayu (Rawamangun)
- Jalan Ahmad Yani-Jalan Pemuda-Jalan Pramuka
- Jalan Ahmad Yani-Jalan H. Ten
- Jalan Perintis Kemerdekaan-Jalan Letjen Suprapto
- Jalan Senen Raya-Jalan Kwitang (Senen)
- Jalan Gunung Sahari-Jalan Wahidin
- Jalan Gunung Sahari-Jalan Dokter Sutomo (MBAL)
- Jalan Gunung Sahari-Jalan Angkasa-Jalan Samanhudi
- Jalan Gunung Sahari-Jalan Mangga Besar (Kartini)
- Jalan Gunung Sahari-Jalan Pangeran Jayakarta
- Jalan Gunung Sahari-Jalan Mangga Dua
- Jalan Perniagaan Raya-Jalan Pasar Pagi Flyover (Jembatan Lima).
Menurut Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, teknologi AI di lampu merah ini terbukti dapat mengurai kepadatan lalu lintas. Dia bilang, sistem ini dapat mengurangi antrean sekitar 20 persen.
"Ini untuk mempermudah pantauan kemacetan dan memperlancar lalu lintas, sehingga terpantau terdapat efisiensi (pengurangan antrean) sekitar 20 persen," ujar Pj. Gubernur Heru dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu (5/7/2023).
Heru menjelaskan, sistem tersebut akan mengidentifikasi kemacetan di titik tertentu dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI)atau kecerdasan buatan. Nantinya, lampu merah tersebut bisa dilakukan intervensi dalam upaya mengurangi kemacetan.
"Sistemnya dihitung berdasarkan kepadatan (lalu lintas), kalau sedang padat maka lampu hijaunya dipercepat dan sebaliknya," katanya.
(rgr/dry)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Duh! Ojol Ancam Mau Demo Sebulan Sekali
Penjualan Mobil Anjlok, Pemerintah Minta Tak Sampai Ada PHK