Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan melontarkan wacana membatasi pembelian mobil berbahan bakar bensin. Kebijakan itu ditempuh demi mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, sekaligus untuk mengurangi polusi udara. Bagaimana respons Toyota?
Sebelumnya di kantor Kemenko Marves di Jakarta, Luhut mengatakan polusi udara di Indonesia, terutama di kota-kota besar sudah semakin parah. Itulah alasan mengapa penggunaan mobil bensin harus bisa lebih dibatasi lagi.
"Kita secara bertahap akan mulai mempersulit, tanda kutip, (pembelian) mobil bensin. Sehingga demikian Jakarta ini air quality-nya makin baik. Sehingga, keluarga kita itu akan mendapat air quality (kualitas udara) seperti negara tetangga kita," ujar Luhut baru-baru ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentunya wacana tersebut bakal bertabrakan dengan industri otomotif Indonesia yang sejauh ini masih fokus memasarkan mobil-mobil bermesin pembakaran dalam Internal Combustion Engine (ICE), baik itu bermesin bensin maupun diesel.
Dijelaskan Head of Interactive Communication Department Toyota-Astra Motor (TAM) Dimas Azka, Toyota tidak dalam posisi setuju atau tidak setuju terhadap wacana tersebut. Tapi yang jelas, di Toyota sendiri sudah melakukan elektrifikasi terhadap beberapa model yang dijualnya, sehingga itu juga akan memiliki dampak kepada pengurangan polusi.
"Kalau masalah membatasinya, kami agak susah untuk bilang iya atau tidak. Tetapi kira-kira begini, itu relatif terhadap elektrifikasi. Di Toyota juga, pada dasarnya kita ingin mengembangkan elektrifikasi," buka Dimas ditemui detikOto di BSD City, Tangerang, Kamis (15/6/2023).
"Ambil contoh dua tahun belakangan, 2022-2023 kita mulai masuk ke B-Segment untuk elektrifikasi, dari local production di Zenix tahun lalu dan tahun ini kita Yaris Cross itu artinya kita mengharapkan utilisasi makin tinggi dan semakin banyak orang yang masuk ke elektrifikasi. Artinya kontribusi terhadap yang diharapkan pemerintah semakin besar. Harapan pemerintah sendiri kan carbon neutrality, itu juga yang kita harapkan," sambung Dimas.
Saat ini TAM sudah memiliki berbagai model elektrifikasi, dari yang bermesin hybrid hingga yang full baterai. Bahkan model elektrifikasi Toyota sudah ada tiga segmen, dari MPV, Sedan, hingga SUV.
Di segmen MPV ada pilihan Innova Zenix Hybrid, di sedan ada model Camry Hybrid dan Altis Hybrid, lalu di segmen SUV ada Corolla Cross Hybrid, C-HR Hybrid, termasuk yang paling baru Yaris Cross Hybrid. Toyota juga memiliki satu model mobil listrik full baterai bergaya SUV, Toyota bZ4X.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Duh! Ojol Ancam Mau Demo Sebulan Sekali