Kenapa Mobil Mungil Laris Manis di Malaysia?

Perodua Myvi alias Daihatsu Sirion — Mobil mungil laris manis di Malaysia. Foto: Luthfi Anshori/detikOto

Melaka -

Meski bertetangga, karakter konsumen mobil di Indonesia dan Malaysia cukup berbeda jauh. Jika di Indonesia mobil yang paling laris adalah mobil 7 seater seperti Toyota Avanza atau Mitsubishi Xpander, maka di jalanan Malaysia kita bakal lebih sering menemui mobil city car 5 seater seperti Perodua Myvi atau Perodua Axia.

Ya, jangan harap kita bisa sering menemui mobil-mobil ternama seperti Avanza atau Xpander di jalanan negeri jiran. Di Malaysia, city car dan sedan mendominasi jalanan. Pantauan detikOto di Kuala Lumpur dan Melaka, hanya ditemui sesekali Avanza, Xpander, atau Innova.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Toyota Avanza minggir dulu, ini mobil yang paling sering ditemui di jalanan Malaysia Foto: Luthfi Anshori/detikOto

Selebihnya, mobil-mobil kecil belaka yang sering ditemui di jalanan. Dari segmen sedan, yang kelihatan adalah Hyundai Elantra, Honda City, dan Perodua Bezza. Sementara untuk segmen city car 5 seater, paling sering ditemui model Perodua Myvi dan Perodua Axia.

Vulnerable Road User Safety and Mobility Unit (VRUM) Malaysian Institute of Road Safety Research (MIROS) Syukri Khalid menjelaskan alasan mengapa warga Malaysia lebih menyukai mobil kecil ketimbang mobil berkapasitas 7 penumpang seperti Avanza. Menurut Sukri, faktor utamanya adalah soal harga.

"Harga mobil-mobil itu (Perodua Myvi, Axia, Bezza) lebih murah dibanding mobil-mobil seperti Perodua Alza (kembaran Daihatsu Xenia). Perbedaannya bisa mencapai 20 ribu ringgit. Maka itu konsumen di Malaysia lebih suka mobil yang kecil dan murah," kata Sukri ditemui di Melaka belum lama ini.

Sebagai gambaran, harga Perodua Myvi (kembaran Sirion) start dari RM 46.500 (Rp 149 juta) dan Perodua Axia (kembaran Ayla) start dari RM 38.600 (Rp 124 juta). Sedang harga mobil 7 seater seperti Perodua Alza tembus RM 62.500 (Rp 201 juta). Ada selisih harga sekitar RM 16.000 (Rp 51 juta) hingga RM 23.900 (Rp 76 juta).

Selain karena faktor itu, faktor budaya juga menjadi penentu. Di Malaysia, tidak ada budaya berpergian ke suatu tempat dengan membawa jumlah penumpang banyak dalam satu mobil seperti di Indonesia. Konsumen di Malaysia lebih realistis. Dalam artian, memilih mobil sesuai dengan kebutuhan dan keperluan pribadi, tidak terlalu memikirkan apakah mobil itu bisa mengangkut penumpang dan barang dalam jumlah yang banyak.