Fuso diminta untuk bisa mengirimkan kendaraan 'Made in Indonesia' ke Australia. Ekspor dari Indonesia dinilai lebih strategis ketimbang dari Jepang.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita baru saja melakukan kunjungan kerja ke Jepang. Dalam kunjungannya itu, Agus bertemu dengan sejumlah produsen otomotif ternama dunia, salah satunya adalah Fuso.
Agus dalam pertemuan tersebut meminta agar pabrik Fuso di Indonesia bisa menjajaki pasar ekspor ke negara-negara ASEAN hingga Australia. Menurutnya, Fuso akan lebih untung bila melakukan ekspor dari Indonesia ketimbang dari Jepang langsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan memperhatikan letak geografis Indonesia, kami memandang bahwa ekspor Fuso ke Australia akan lebih menguntungkan bila dilakukan dari Indonesia dibandingkan dengan dari Jepang,"terang Agus dalam keterangan resminya.
Di Indonesia, pabrik dan tempat perakitan Mitsubishi terletak di beberapa titik. Untuk perakitan kendaraan niaga tertulis di bawah PT Krama Yudha Ratu Motor yang terletak di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur. Sementara untuk PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) memproduksi mobil Xpander, Xpander Cross, dan Livina.
Mobil-mobil kelahiran PT MMKI itu juga sudah diekspor ke mancanegara. Kemudian untuk kendaraan niaga Mitsubishi yang sudah diekspor adalah L300 dengan sistem CKD-SET. Mitsubishi L300 itu diekspor ke Filipina.Sedangkan ekspor truk Fuso masih absen mengisi daftar ekspor Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Di samping itu, Fuso juga diharapkan bisa meningkatkan penggunaan komponen lokal dalam negeri saat proses perakitan. Diharapkan juga Fuso bisa menambah lini produk maupun jenis kendaraan yang diproduksi di Indonesia. Agus juga berharap Fuso bisa memanfaatkan insentif yang diberikan pemerintah Indonesia. Saat ini, Fuso telah memulai Proof of Concept (PoC) di Indonesia dengan tujuan memperkenalkan truk listrik eCanter ke Indonesia di masa mendatang.
"Hal ini semakin meningkatkan peluang produksi kendaraan niaga dengan teknologi elektrifikasi di Indonesia untuk mengisi pasar ekspor," kata Agus.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Bagnaia Tunggu Penjelasan Ducati soal Motornya, Kesabaran Sudah Mulai Habis
Tunjangan Bensin Anggota DPR: Rp 3 Juta per Bulan
Tak Dapat Mobil Dinas, Anggota DPR Swedia: Tak Pantas Kami Diistimewakan