Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) merespons penyataan eks Gubernur Jakarta, Anies Baswedan yang mengkritik subsidi kendaraan listrik di Tanah Air. Menurut Aismoli, apa yang disampaikan Anies berbahaya dan bisa merugikan negara.
"(Pernyataan Anies soal subsidi) sebenarnya membahayakan masa depan Indonesia. Kita sudah rugi berapa triliun (dari kendaraan bensin), kalau dia terusin begitu, gimana masa depan kita?" ujar Juru Bicara Aismoli, Peter Kho saat ditemui detikOto di Jakarta, Rabu sore (10/5).
Peter Kho yang juga menjabat sebagai pendiri Komunitas Motor Listrik (Kosmik) menegaskan, pemberian subsidi kendaraan listrik bukan lagi sekadar opsi atau pilihan, melainkan menjadi keharusan. Sebab, kata dia, tren kendaraan dunia memang mengarah ke elektrifikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut kita ini bukan opsi atau pilihan lagi, itu sudah wajib dan harus begitu. Justru yang nggak pro kendaraan listrik itu membahayakan Indonesia.... Jadi kalau lempar kritik tanpa solusi, susah juga," tegasnya.
"Tren kendaraan listrik itu nggak bisa mundur, kita kan dikunci sama aturan di luar negeri juga. Kita juga polusinya tinggi, bahkan banyak kota-kota di Indonesia banyak yang nggak layak dihuni. Gimana cara perbaiki ini kalau kendaraan listrik mau dihindari?" tambahnya.
![]() |
Sebelumnya, Anies Baswedan secara terbuka mengkritik pemberian subsidi mobil listrik yang digagas pemerintah pusat. Menurut dia, kebijakan tersebut tak menuntaskan masalah polusi udara dan hanya akan menambah macet jalan raya.
"Soal polusi udara, solusinya bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik. Pemilik-pemilik mobil listrik adalah mereka yang tidak membutuhkan subsidi," terang Anies.
![]() |
Anies menjelaskan, emisi karbon yang dihasilkan mobil listrik sebenarnya lebih tinggi dari bus berbahan bakar minyak. Hitung-hitungan tersebut merupakan hasil akumulasi dari jumlah penumpang yang bisa diangkut kendaraan.
"Kenapa itu bisa terjadi? Karena bis memuat orang banyak sementara mobil memuat orang sedikit," tegasnya.
"Pengalaman kami di Jakarta, kendaraan pribadi berbasis listrik, dia tidak akan menggantikan mobil yang ada di garasinya. Dia justru akan menambah jumlah mobil di jalanan, menambah kemacetan di jalanan," kata Anies menambahkan.
(sfn/dry)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Harga BYD Atto 1 Gak Masuk Akal, VinFast Bilang Begini