Pengendara Xmax Berbaju Loreng Tendang Motor Emak-emak, Kenapa Ada Oknum Arogan?

Pengendara Xmax Berbaju Loreng Tendang Motor Emak-emak, Kenapa Ada Oknum Arogan?

Tim detikcom - detikOto
Selasa, 25 Apr 2023 09:10 WIB
Viral video yang memperlihatkan seorang pemotor yang tampak mengenakan seragam loreng menendang pemotor ibu-ibu yang memboncengkan seorang anak. TNI pun bergerak melacak.
Pengendara Yamaha Xmax berbaju loreng menendang motor emak-emak yang tengah membonceng anak. Foto: (Tangkapan layar)
Jakarta -

Pengendara Yamaha Xmax berbaju loreng tengah hangat diperbincangkan di sosial media. Dalam video yang beredar, tampak pria menggunakan seragam loreng menendang emak-emak yang tengah membonceng seorang anak.

Terlihat, pria bermotor skutik bongsor itu datang dari sisi kiri, kemudian berhenti sejenak dan menendang motor yang dikendarai emak-emak. Dalam narasi di video, dijelaskan bahwa sebelum kejadian itu ada pemotor lain di depan yang mengerem secara dadakan.

Karena kaget, ibu-ibu itu juga ikut menghentikan kendaraan dadakan yang membuat pria berbaju loreng itu menabrak bagian belakang motornya. Hingga akhirnya, pemotor berbaju loreng itu menendang motor emak-emak. Beruntung, emak-emak pengendara motor yang tengah membonceng anaknya itu tidak jatuh. Setelahnya, pengendara Xmax dengan pelat AA 6536 JZ itu langsung melaju.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas kejadian itu, Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono mengaku tengah melakukan penelusuran.

"Masih dilacak," ungkap Julius dikutip detikNews.

ADVERTISEMENT

Sejatinya, ini bukan kali pertama oknum aparat bertindak arogan di jalan. Sebelumnya sudah ada beberapa kejadian, seperti aparat menodongkan pistol hingga menghunus sajam ke pengendara lain. Lalu kenapa oknum aparat kerap bertindak arogan saat di jalan?

Perlu diketahui, pengendara yang bersikap agresif terhadap pengguna jalan lain disebut juga Road Rage. Praktisi Road Safety & Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu belum lama ini menjelaskan pemicu pengemudi agresif di antaranya berhubungan dengan kekuasaan seperti pejabat, organisasi masyarakat, instansi hukum, rombongan seperti iring-iringan jenazah, motor fans club, dan sebagainya. Tak hanya itu dimensi kendaraan yang lebih besar, mahal dan mewah juga berpotensi jadi pemicu road rage.

"Perilaku ini (road rage) termasuk penghinaan kasar dan verbal, berteriak, ancaman fisik atau perilaku mengemudi berbahaya yang ditargetkan kepada pengemudi lain, pejalan kaki atau pengguna jalan lainnya dalam upaya untuk mengintimidasi atau melepaskan kekesalan atau ketidaksukaannya," kata Jusri belum lama ini.

Kalaupun kita bertemu di jalan, disarankan agar tidak mudah terprovokasi. Jangan ikut terpancing emosi dan sebaiknya mengalah untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

"Mengalah kepada pengguna jalan yang agresif, jika terjadi insiden, kedua belah pihak yang terlibat akan rugi," katanya.




(dry/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads