Pejabat Dilarang Flexing Pamer Harta, Bisa Ganggu Penjualan Mercedes-Benz?

Pejabat Dilarang Flexing Pamer Harta, Bisa Ganggu Penjualan Mercedes-Benz?

Ridwan Arifin - detikOto
Rabu, 29 Mar 2023 19:34 WIB
Mercedes-AMG GLA 35
Mercedes Benz Foto: Muhammad Hafizh Gemilang / detikOto
Jakarta -

Kasus pamer harta yang dilakukan sejumlah pejabat di instansi pemerintahan jadi sorotan Presiden Joko Widodo. Presiden meminta supaya dilarang flexing atau pamer harta di media sosial. Mercedes-Benz jadi salah satu merek premium di Indonesia. Merek ini jadi simbol kesuksesan bagi sebagian kalangan, sebab harganya yang tak murah.

Bahkan Mercedes-Benz C250 CGI pernah menjadi bahan flexing dari istri pejabat Kementerian Sekretariat Negara. Dia berpose dengan menggunakan baju yang sama dengan warna merah muda seperti mobilnya.

Hari Arifianto, Deputy Director Sales Operation & Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia mengatakan sejauh ini belum ada dampak penjualan mobil mewah tersebut usai pelarangan pejabat pamer harta di media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui merek mobil ini berhasil mencatatkan 3.184 unit pada 2022. Deputy Director Marketing Communication & PR PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Kariyanto Hardosoemarto menjelaskan awal tahun ini malah semakin moncer.

"Di tiga bulan pertama ini masih mengindikasikan positif. Dua bulan tahun ini mencatat pertumbuhan 86 persen," tambah dia.

ADVERTISEMENT

Lalu lebih banyak mana, porsi pembeli dari kalangan pengusaha atau pejabat pemerintah?

"Kalau pemerintah dan pengusaha sama saja proporsinya," ujar Hari.

Seperti diketahui pabrikan asal Jerman itu akan merilis 19 mobil baru tahun ini. Salah satu yang sudah diluncurkan Mercedes-AMG G 63 Edition 53. Mobil ini spesial lantaran digunakan sebagai simbol perayaan 53 tahun kehadiran Mercy di Indonesia.

Lebih eksklusif lagi, mobil tersebut hanya tersedia 20 unit. Para sultan yang menginginkan mobil ini mesti menyediakan dana Rp6,45 miliar (off the road).

Sementara itu, Hari Arifianto, Deputy Director Sales Operation & Product Management MBDImenjelaskan 18 model barudan dari enam model tersebut tiga di antaranya adalah mobil listrik lagi. Kemungkinannya modelnya EQA, EQB, EQC dan SUV EQS.

Selanjutnya Hari mengatakan profil konsumen dari Mercedes-Benz semakin meluas lantaran menghadirkan produk yang harganya mepet-mepet merek Jepang dan Korea Selatan.

"Komposisi SUV-nya lebih gede daripada sedan. Dulu kan backbone-nya C, E, S. Sekarang SUV-nya makin banyak, ada GLB, GLC, GLA sudah habis malahan. Komposisinya menuju 60 banding 40, sudah kelihatan makin kuat (SUV)," kata Hari.

"Usia pengguna Mercedes-Benz makin muda, mulai dari umur 30 something, itu mereka masuk entry level," tambahnya lagi.




(riar/din)

Hide Ads