Mudik jadi tradisi yang dilakukan saat lebaran. Tak terkecuali bagi pengguna Mercedes-Benz.
Sebagai merek premium di Indonesia, tak jarang pengguna Mercedes-Benz lebih sering menggunakan jasa sopir. Tapi menurut Hari Arifianto, Deputy Director Sales Operation & Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia, terdapat konsumen brand mobil mewah asal Jerman ini yang melakukan perjalanan sendiri.
"Ada (yang mudik pakai Mercedes-Benz), makanya bengkelnya harus siap-siap," ujar Hari di Jakarta Selatan, Selasa (28/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya mudik salah satu elemennya kenapa beli kendaraan? ingin kasih lihat progress in life, ingin enjoy, jangan lupa lho infrastruktur makin bagus. Jalan tol nambah terus, sehingga keinginan untuk eksplor keindahan Indonesia itu sangat luar biasa, salah satunya pakai Mercedes-Benz," tambah dia.
Hari menambahkan, meskipun pengguna Mercedes-Benz tak jarang juga memilih pulang kampung dengan pesawat.
"Meskipun mereka beberapa ada yang pakai pesawat, nggak mau ribet, mobilnya sewa saja di sana," tambah dia.
Untuk mendukung para pelanggan yang hendak kembali ke kampung halaman, Mercedes Benz tidak mendirikan posko mudik. Tapi menyiagakan bengkel untuk konsumen supaya melakukan servis sebelum berangkat perjalanan jauh.
"Tapi layanan tetap standby, call center ready, terus di-encourage bukan saat kejadian, tapi pencegahan. Sebelum mudik ayo dong cek. Padahal mobil Mercedes-Benz gratis perawatan gratis 5 tahun," kata dia.
"Kendaraan baru Mercedes-Benz sudah garansi tire 2 tahun. Sudah tenang, kenapa nggak dinikmatin? salah satunya family trip, pakai road trip. Ini mudik pertama yang tidak dilarang-larang, kemarin kan dengan syarat ini. Terus bisa work from anywhere, jadi pendorong kenapa nggak eksplor dengan Mercedes-Benz," sambungnya lagi.
Di sisi lain makin banyaknya pengguna Mercedes-Benz yang pulang kampung karena lini produknya semakin beragam. Terutama harga Mercedes-Benz yang termurah mulai mepet mobil-mobil Korea Selatan dan Jepang.
"Komposisi SUV-nya lebih gede daripada sedan. Dulu kan backbone-nya C, E, S. Sekarang SUV-nya makin banyak, ada GLB, GLC, GLA sudah habis malahan. Komposisinya menuju 60 (SUV) banding 40 (sedan), sudah kelihatan makin kuat (SUV)," kata Hari.
"Usia pengguna Mercedes-Benz makin muda, mulai dari umur 30 something, itu mereka masuk entry level," tambahnya lagi.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?