Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan telah melakukan survei untuk memprediksi mobilisasi orang selama musim mudik Lebaran 2023. Jutaan warga akan bepergian selama musim mudik Lebaran 2023.
Berdasarkan hasil survei itu, potensi pergerakan nasional pada Lebaran 2023 adalah 45,8 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Artinya, sebanyak 123,8 juta orang akan melakukan mobilisasi.
Berdasarkan alasan bepergian, 106 juta orang (85,9 persen) beralasan mudik untuk pulang kampung dan 17,8 juta orang bertujuan liburan dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pengamat transportasi yang juga Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno, pergerakan pemudik sebesar 77,3 juta orang (62,5 persen) berasal dari Pulau jawa. Daerah asal pemudik terbanyak berasal dari Jawa Timur 17,1 persen (21,2 juta orang). Berikutnya Jawa Tengah 15,1 persen (18,7 juta orang), Jabodetabek 14,8 persen (18,3 juta orang), Jawa Barat 12,1 persen (14,9 juta orang) dan Sumatera Utara 3,6 persen (4,4 juta orang).
"Di sisi lain, daerah tujuan terbanyak adalah Provinsi Jawa Tengah 26,45 persen (32,75 juta orang). Selanjutnya Provinsi Jawa Timur 19,87 persen (24,60 juta orang), Provinsi Jawa Barat 16,73 persen (20,72 juta orang), Jabodetabek 6,52% (8,07 juta orang) dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 4,78 persen (5,9 juta orang)," kata Djoko dalam keterangan tertulisnya.
Kendaraan pribadi akan tetap mendominasi. Pemudik yang menggunakan mobil pribadi sebanyak 27,32 juta orang atau 22,07 persen, dan sepeda motor 20,30 persen (25,13 juta orang).
Djoko menyebut, Tol Trans Jawa masih menjadi jalur favorit untuk mudik. Sebanyak 9,2 juta orang (33,35%) diprediksi akan melintas di Tol Trans Jawa. Selanjutnya, jalur Pantura dipilih 1,5 juta orang (5,63%) dan pantai selatan 1,4 juta orang (5,04%).
"Alasan tidak memilih Jalur Lintas Selatan (Pansela) Jawa adalah lebih dekat tujuan lewat Pantura, lebih cepat lewat Pantura, Pantura lebih aman dan nyaman, Pansela rawan macet dan kondisi jalan Pansela yang berkelok-kelok. Kekurangan Jalur Lintas Selatan (Pansela) Jawa adalah jalan rusak, prasarana penunjang kurang, jalan sempit dan berkelok, kemacetan dan keamanan jalan," sebut Djoko.
Berkaca dari mudik tahun-tahun sebelumnya, Djoko menilai ada lima hal yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah.
"Pertama, pengaturan rest area di jalan tol. Kedua, pengelolaan atau manajemen Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni. Ketiga, keselamatan pemudik yang menggunakan sepeda motor sangat rentan kecelakaan lalu lintas. Keempat, Program Mudik Gratis. Dan kelima jalur (jaringan jalan) yang akan digunakan untuk mudik," pungkasnya.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?