UMKM Otomotif Ungkap Kesulitan dalam Usaha: Biaya Produksi Tinggi

UMKM Otomotif Ungkap Kesulitan dalam Usaha: Biaya Produksi Tinggi

Tim detikOto - detikOto
Jumat, 24 Feb 2023 13:17 WIB
Asosiasi modifikasi dan aftermarket Indonesia atau National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) bakal membawa mobil modifikasi terbaiknya di pameran Osaka Automesse 2018 di Jepang, pada 10-12 Februari mendatang.
Ilustrasi modifikasi mobil. Foto: NMAA
Jakarta -

Bicara industri otomotif memang menarik untuk disimak. Industri otomotif sendiri umumnya melibatkan banyak industri lainnya, termasuk para usaha kecil atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di dalamnya.

Tapi yang namanya usaha, pasti ada kendalanya. Misalnya yang dialami produsen cover mobil dan motor Bitelblack. Pemilik UMKM Bitelblack, Rizka menyebut saat ini pihaknya tengah kesulitan lantaran biaya produksi yang cukup tinggi.

"Ada beberapa kendala seperti biaya produksi, tempat dan pemasaran yang cukup memakan biaya tinggi. Untuk yang baru merintis, mungkin lebih ke pembiayaan, pengadaan tempat dan alat produksi," ujar Rizka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian Rizka mengatakan saat ini usaha Bitelblack sudah mulai merambah ke sistem digital, salah satunya dengan melakukan pembayaran elektronik seperti Qris.

"Bitelblack Cover Car custom sudah berdiri dari tahun 2009, saat ini kami produksi kurang lebih per bulannya 40-60 pcs. Target kami, siapa saja yang memerlukan, yang pasti orang tersebut pasti sayang sekali dengan mobil/motornya, atau apapun itu yang butuh di cover ini," ucap Rizka.

ADVERTISEMENT

"Saat ini kami sudah mengusung sistem digitalisasi tapi belum semua, karena untuk mengembangkan dengan menggunakan digital sangat memerlukan biaya besar. Namun pembayaran menggunakan digital sangat sangat-sangat membantu, jadi lebih simple dan praktis," Rizka menambahkan.

Sarung Mobil BitelblackSarung Mobil Bitelblack Foto: dok. Bitelblack

Dalam kesempatan yang sama ada beberapa harapan yang diinginkan para UMKM di indutri otomotif kepada pemerintah.

"Berharap pemerintah bisa membantu meningkatkan penjualan produk produk Indonesia yang sebenarnya nggak kalah saing dengan negara lain dan bangga menggunakan produk indonesia. Dan untuk lembaga pembiayaan atau Bank, semoga lebih dapat bekerjasama dalam hal pembiayaan pengembangan produksi dan pemasaran," kata Rizka.

Dalam kesempatan yang sama, Founder National Modificator & Aftermarket Association atau NMAA, Andre Mulyadi menyatakan akan terus mendukung para UMKM industri otomotif terus berkembang.

"NMAA bekerjasama dengan beberapa asosiasi dunia, seperti Automesse Association dan NAPAC di Jepang, salah satunya agar terjadi transfer ilmu dengan para modifikator Indonesia agar terjadi percepatan dalam industri modifikasi Indonesia. NMAA juga sejak 2018 menjadi host expo modifikasi dan lifestyle terbesar di Indonesia "Indonesia Modification & Lifestyle Expo" di mana expo ini menjadi tempat lahirnya berbagai produk modifikasi terbaik modifikator Nasional," ujar Andre.

"Publik luar negeri sangat menerima baik karya dan produk Indonesia, dan mereka mengakui kualitas anak bangsa sudah sangat maju, mereka (terutama Jepang) justru melihat Indonesia ini seperti Jepang beberapa waktu silam, dalam posisi grafiknya sedang naik dan sedang dalam kondisi baik, pemerintahnya mendukung, belum ada regulasi yang membatasi, jadi ini momentum yang sangat tepat," Andre menambahkan.




(lth/dry)

Hide Ads