Kemunculan pandemi membuat kebiasaan, minat dan gaya hidup masyarakat Indonesia seketika berubah. Lalu, bagaimana dengan tren modifikasi mobil? Benarkah terjadi perubahan atau justru sama saja?
Founder National Modificator & Aftermarket Association atau NMAA, Andre Mulyadi mengatakan, selama pandemi, modifikator atau builder Indonesia kebanyakan menggandrungi gaya modifikasi mobil yang simpel dan fungsional.
"Sekarang sudah hampir enggak ada yang modifikasi ekstrem-ekstrem, mereka (modifikator) lebih mengutamakan fungsionalitas dan kenyamanan," ujar Andre saat ditemui detikOto di Jakarta Timur, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andre menambahkan, semenjak awal pandemi hingga sekarang, kebiasaan para builder di Indonesia juga mengalami perubahan. Kini, mereka lebih senang merombak kendaraannya di rumah, terutama untuk penggantian komponen kecil seperti lampu.
"Semenjak pandemi, banyak orang yang mulai modifikasi mobilnya di rumah. Jadi mereka mulai ngulik-ngulik sendiri karena saat pandemi enggak bisa keluar rumah," tuturnya.
![]() |
Dia mulanya mengira, pandemi membuat semangat modifikator Indonesia turun. Namun, nyatanya tidak. Bahkan, dia melabeli hobi itu sebagai 'pandemic winner', lantaran tetap digandrungi di situasi tersebut.
"Ada satu yang menarik, saat pandemi (melanda Indonesia) justru modifikator tak berhenti. Bahkan aftermarket juga tak berhenti. Jadi segmen hobi ini bisa dibilang pandemic winner (pemenang pandemi) lah ya," ungkapnya.
![]() |
Seperti yang telah disinggung di awal, Andre menjelaskan, modifikator Indonesia telah meninggalkan gaya modifikasi ekstrem. Sebab, menurutnya, kini mobil rombakan tak hanya sekadar untuk pajangan, melainkan juga digunakan sehari-hari. Itulah mengapa, kendaraan modifikasi harus memenuhi unsur fungsionalitas.
"Mobil modifikasi itu harus bisa digunakan juga untuk daily use. Jadi (yang banyak disukai) ya modifikasi yang proper dan bisa digunakan di jalanan," kata dia.
(sfn/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah