Intip Kapal Induk Sao Paulo yang Ditenggelamkan: Bisa Bawa 40 Pesawat dan Helikopter

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 10 Feb 2023 10:07 WIB
Kapal perang Sao Paolo Foto: THOMAS COEX/AFP via Getty Images
Jakarta -

Brazil menenggelamkan kapal induk bernama Sao Paolo di Samudra Atlantik, Jumat (3/2) lalu. Kapal perang ini sempat menjadi armada angkatan laut terbesar negeri samba tersebut, tapi setelah 'pensiun' dan mengambang di laut selama berbulan-bulan, kapal perang ini akhirnya ditenggelamkan.

Dicuplik dari Military-Today, Jumat (10/2/2023), Sao Paolo menjadikan Brazil sebagai satu-satunya negara Amerika Latin memiliki kapal induk. Tak heran, sebab Brazil memiliki garis pantai sepanjang 7.400 kilometer.

Brazil membeli kapal induk itu bekas Prancis. Awalnya Sao Paolo milik Angkatan Laut Prancis yang dikenal dengan nama Foch sejak tahun 1963.

Prancis lalu memiliki kapal induk baru bertenaga nuklir, Charles de Gaulle. Foch pun dinonaktifkan, lalu ditugaskan kembali menjadi kapal perang bagi Brazil, yang diberi nama Sao Paolo pada tahun 2000.

Kemampuan Sao Paolo meningkatkan daya tempur dan pertahanan Brazil, sebab Sao Paolo mampu menampung 40 pesawat dan helikopter. Tapi umumnya Sao Paolo membawa 22 pesawat dan 17 helikopter, beberapa jenis pesawat tempur yang dibawa biasanya A-4KU Skyhawk, model ini diketahui dibeli Angkatan Laut Brazil bekas Kuwait pada 1998. Sedangkan helikopter yang dibawa di antaranya AS.532 SC Cougar, HB.350 dan HB.355 Ecureuils, dan SH-3 Sea King.

Untuk sistem pertahanan, Sao Paolo memiliki persenjataan onboard, di antaranya empat menara meriam 100 mm. Lalu pertahanan udara disediakan jarak pendek Crotale EDIR dan 4 peluncur Simbad, dan lima senapan mesin berat 12,7 mm.

Sao Paolo ini memiliki berat 32.800 ton. Itu menjadikannya kapal terbesar di Angkatan Laut Brazil, tetapi masih kecil dibandingkan kapal induk modern lainnya. Sebagai perbandingan, USS Gerald R Ford, kapal induk terbesar di dunia, memiliki muatan 100.000 ton.

Secara keseluruhan akuisisi Sao Paulo dari Prancis telah meningkatkan kemampuan dan efektivitas operasi udara angkatan laut Brazil. Namun kapal induk ini memiliki catatan buruk dan banyak masalah servis.

Angkatan Laut Brazil sempat berjuang untuk mengoperasikan satu-satunya kapal induknya itu, tapi dihadapkan pada masalah pendanaan dan usia kapal induk yang saat itu berusia 53 tahun. Sejak 2016 Sao Paolo bertugas untuk pelatihan pilot, bukan kapal perang yang mampu bertempur.

Brasil baru saja menenggelamkan kapal perang terbesarnya ke Samudera Atlantik setelah gagal menjualnya untuk besi tua. Kapal itu cukup besar untuk membawa 39 pesawat di dalamnya. Foto: THOMAS COEX/AFP via Getty Images

Modernisasi Soa Paolo sempat direncanakan akan dimulai pada tahun 2017. Tapi Angkatan Laut Brazil memutuskan untuk tidak melanjutkan modernisasi, melainkan mendapatkan kapal baru, dan 2017 Sao Paulo pun memasuki masa pensiun.

Pada tahun yang sama, Brazil mulai negosiasi dengan Inggris Raya untuk memperoleh kapal serbu amfibi HMS Ocean Inggris yang dinonaktifkan. HMS Ocean lalu melayani dengan Angkatan Laut Brasil sebagai Atlantico dan menjadi andalan baru Angkatan Laut Brasil pada 2018.

Tapi Atlantico bukan kapal induk dan tidak bisa mengoperasikan pesawat, bahkan tidak memiliki kemampuan lepas landas dan mendarat pendek. Ini adalah kapal serbu amfibi, yang hanya dapat membawa beberapa helikopter.

Brazil akhirnya menenggelamkan kapal ini ke Samudra Atlantik setelah gagal menjualnya. Sebelumnya, pada Maret 2021, Angkatan Laut Brasil sempat menjual kapal induk tersebut sebagai barang bekas ke galangan kapal di Turki. Namun kapal itu ditolak otoritas Turki karena mengandung asbes, bahan beracun yang sering ditemukan di kapal abad ke-20.

Pada tahun 2023, sebuah perusahaan Arab Saudi menghubungi Angkatan Laut Brazil dan menawarkan US$ 6 juta lambung demiliterisasi kapal induk Sao Paulo Brazil. Namun tawaran itu ditolak. Angkatan Laut Brazil mengatakan pihaknya berusaha menghindari kerugian operasional, logistik, ekonomi dan lingkungan lebih lanjut terkait dengan kapal induk Sao Paulo.

Keputusan ditenggelamkan akhirnya dibuat untuk menghabisi nasib Sao Paulo. Kini dia tenggelam pada 3 Februari 2023 di perairan yurisdiksi Brazil, sekitar 350 km dari pantai.



Simak Video "Video: Peluncuran Kapal Perang Korut Berujung Kecelakaan, Kim Jong Un Murka"

(riar/din)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork