Pesawat Susi Air diduga dibakar kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Bandara Paro, Nduga, Papua Tengah. Pesawat itu punya nomor penerbangan PK-BVY yang diiketahui modelnya adalah Pilatus Porter PC 6.
Pilatus Aircraf Ltd merupakan perusahaan penerbangan yang berbasis di Swiss. Pilatus Porter PC 6 dibangun sejak 63 tahun yang lalu, model ini lantas tidak diproduksi lagi pada 2017.
Dikutip dari Aviacionline, Selasa (7/2/2023) Pilatus Porter PC-6 adalah pesawat ringan yang dikenali karena kemampuan lepas landas dan mendarat singkat (STOL). Pesawat ini telah dilengkapi dengan mesin piston dan turboprop.
Selain Swiss, produksi pesawat juga dilakukan di Amerika Serikat dan China di bawah lisensi. Setelah 603 Pilatus PC 6 dibuat, pengiriman pesawat terakhir dilakukan pada 2020.
Soal harga, beberapa situs penjualan pesawat tidak mengungkapnya ke publik. Namun dikutip dari Aerocorner dan Nobleaircharter menyebut estimasi harga dari satu unit pesawat ini berkisar US$ 1 juta hingga US$ 1,9 juta atau sekitar Rp 15 - 28 Miliar (Kurs 1 dollar = Rp 15.000), tergantung dengan kustomisasi dan permintaan.
Susi Air menggunakan Pilatus Porter PC-6 untuk penerbangan perintis di wilayah pedalaman, salah satunya Papua. Keunggulan dari pesawat ini bisa menambal kebutuhan transportasi tidak dapat diakses oleh Pesawat tipe Piaggio Avanti Caravan.
Sebab Pilatus Porter PC-6 ini punya kemampuan STOL (Short Take Off and Landing) serta bisa terbang dengan kecepatan rendah.
Berdasarkan situs resmi Susi Air, pesawat ini memiliki kemampuan untuk mendarat hampir di mana saja. Secara spesifik, pesawat ini mampu mendarat di lintasan yang cukup pendek (hanya sepanjang 250 meter) dengan permukaan yang disiapkan secara wajar.
Kemampuan medan pendek ini, dikombinasikan dengan muatan sekitar 900 kg. Dengan bekal-bekal ringkas dan kelincahannya membuat porter sangat diminati di Indonesia di mana lebih dari 250 (dari 650) landasan pacu tidak lebih dari 500 meter.
Soal dapur pacu, Porter ini pertama kali dibuat dengan mesin piston 254 kW. Pesawat ini melakukan penerbangan perdananya pada 4 Mei 1959. Dua tahun kemudian, lahirlah Turbo Porter pertama, ditenagai oleh mesin turboprop Turbomeca Astazou II.
Tapi keluhan datang terkait keandalan Astazou II dan konsumsi bahan bakarnya. Walhasil Pilatus Porter mendapat mesin Garret Air Research TPE 331 pada tahun 1967, dan kemudian Pratt & Whitney Canada PT6A pada tahun 1996, dengan daya 507 kW (680 shp).
Untuk menambah keserbagunaan, beberapa jenis roda pendaratan dapat dipasang secara opsional untuk memungkan beroperasi di berbagai kondisi medan, seperti pelampung untuk air dan ski untuk salju.
Untuk konfigurasi pesawat penumpang, Pilatus Portes bisa memuat hingga 8 orang.
Pesawat Susi Air Diduga Dibakar KKB
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menjelaskan penyebab pesawat Susi Air dengan nomor penerbangan SI 9368 dibakar teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua Tengah. Aksi itu rupanya berawal dari tindakan pengancaman kepada petugas puskesmas.
"Ada pengancaman terhadap pekerja puskesmas," kata Fakhiri di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (7/2/2023).
Menurut Fakhiri, pesawat Susi Air tersebut awalnya bakal digunakan untuk mengevakuasi petugas puskesmas yang menjadi korban pengancaman. Namun pesawat itu justru dibakar oleh KKB.
"Kita berusaha untuk evakuasi. Namun kemarin pesawat yang kita kirim tadi pagi ya dibakar," katanya.
Representatives Susi Air, Donal Fariz mengatakan pesawat terbakar pukul 06.35 WIT pagi. Pesawat Susi Air jenis Pilatus Porter PC 6/PK-BVY itu membawa 5 penumpang dan barang bawaan dengan total muatan 452 kg.
Simak Video "Upaya TNI-Polri Bebaskan Pilot Susi Air yang Disandera KKB"
[Gambas:Video 20detik]
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Kapolri Soroti Pengawalan saat Macet: Sirine Melengking Itu Mengganggu
Kapolri Soroti Moge-Mobil Mewah Dikawal: Jangan Terobos Lampu Merah
Sering Diprotes Masyarakat, Kapolri Minta Patwal Lebih Selektif dan Tertib