Korps Lalu Lintas Polri terus mendalami kasus kecelakaan yang menewaskan Mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Harsya Attalah Syahputra. Bahkan, untuk mempercepat proses penyelidikan, mereka melibatkan tim traffic accident analysis (TAA) Korlantas Polri dalam rekonstruksi ulang.
Diketahui, Kepala Team Traffic Accident Analysis (TAA) Korlantas Polri Kombes Dodi Darjanto mulanya menjelaskan metode TAA yang digunakan dalam proses rekonstruksi kecelakaan. Hasil pemeriksaan TAA ini nantinya akan menghasilkan kronologi runut kejadian dari awal hingga setelah tabrakan dalam gambaran 3 dimensi.
"Dan yang lebih penting lagi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, apakah sebenarnya kecelakaan dapat dihindari? Yang kedua, apabila dapat dihindari, apakah upaya-upaya itu telah dilakukan?" ujar Dodi saat menyampaikan keterangan, dikutip dari detikNews.
"Jadi walaupun minimnya saksi-saksi yang dimiliki, tidak menjadi hambatan bagi Polri saat ini untuk menangkap jejak-jejak di TKP sedemikian rupa, dapat menggambarkan secara utuh bagaimana proses terjadinya tindak pidana kecelakaan lalu lintas yang terjadi saat ini," tambahnya.
![]() |
Meski berubah warna dari hitam ke putih, namun polisi mengaku telah memeriksa mobil Mitsubishi Pajero milik pensiunan Polri, Eko Setio BW yang diduga tabrak Mahasiswa UI hingga tewas. Polisi memastikan, ada bekas benturan di sejumlah bagian.
"Dari mobil ada bekas benturan dan itu sudah kami deteksi melalui software, aplikasi namanya physics crash. Melalui avoids in time, avoids in time itu untuk mendeteksi sebenarnya mobil ini dapat menghindari tabrakan atau tidak. Jadi nanti dapat dibuktikan bagaimana prosesnya," ungkapnya.
Polisi Bawa-bawa Pebalap F1 Michael Schumacher
Lebih jauh, Dodi menegaskan, manusia dalam kondisi tertentu tak bisa menghindari tabrakan. Menurutnya, jangankan pengemudi biasa seperti pensiunan Polri, eks pebalap F1 seperti Michael Schumacher saja pernah mengalami tabrakan.
"Ibarat kata pembalap sekelas Michael Schumacher pun, kalau dalam keadaan tertentu tidak dapat menghindari tabrakan. Karena waktu reaksi manusia itu antara 0,5 detik, itu Michael Schumacher. Manusia normal 1 detik, kemudian bertambahnya usia sampai 1,5 detik. Dan itu semua berpengaruh dari pandangan, jarak pandang, cuaca, dan sebagainya," kata Dodi.
![]() |
Diketahui, polisi menggelar rekonstruksi ulang kasus kecelakaan yang melibatkan mahasiswa UI dengan pensiunan polisi. Rekonstruksi ulang digelar untuk mendapat kepastian hukum dan mencari tahu kronologi kejadian yang sempat diragukan pihak keluarga.
Simak Video "Ombudsman Terima Laporan Kasus Kecelakaan Hasya, Ini Proses Selanjutnya"
[Gambas:Video 20detik]
(sfn/lth)
Komentar Terbanyak
Kapolri Soroti Pengawalan saat Macet: Sirine Melengking Itu Mengganggu
Kapolri Soroti Moge-Mobil Mewah Dikawal: Jangan Terobos Lampu Merah
Sering Diprotes Masyarakat, Kapolri Minta Patwal Lebih Selektif dan Tertib