Ragam Jurus Sambut 'Kendaraan Hijau': BBM Bersih sampai Mobil Listrik

ADVERTISEMENT

Ragam Jurus Sambut 'Kendaraan Hijau': BBM Bersih sampai Mobil Listrik

Tim detikcom - detikOto
Kamis, 02 Feb 2023 20:06 WIB
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Shell Recharge hadir di Mal Pacific Place Jakarta. Hadirnya SPKLU ini merespons bertambahnya pengguna mobil listrik.
Mobil listrik (Foto: Andhika Prasetia/detikcom).
Jakarta -

Indonesia siap menyambut era kendaraan ramah lingkungan. Hal ini dimulai dengan penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan hingga penerapan kendaraan listrik.

Menurut Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi, pihaknya percaya bahwa mobil yang punya masa depan adalah kendaraan yang bersih lingkungan.

"Nah kendaraan bersih lingkungan itu bisa berbagai cara. Satu apakah kendaraan combustion engine yang seperti sekarang beredar di Indonesia, tapi dengan menggunakan bahan bakar yang lebih bersih sehingga emisinya bisa ditekan," ujar Nangoi dalam program Energy Corner Special B35 Implementation, yang disiarkan CNBC Indonesia.

"Dan salah satunya adalah biodiesel untuk mendukung hal tersebut. Oleh sebab itu, kami terus meminta kepada teman-teman kita di Gaikindo ataupun produsen mobil untuk terus mendukung. Tapi dalam hal ini kami sifatnya adalah pasif. Kenapa, karena pemerintah yang akan menentukan, mobil tolong siap kita lari ke B35, oke kita langsung siapkan. Jadi kita minta untuk langsung dites," katanya.

Selain itu, untuk teknologi kendaraan bermesin bakar, ada standar emisi yang lebih ketat. Saat ini, Indonesia sudah menerapkan standar emisi Euro 4. Ke depan diharapkan terus meningkat.

"Terus satu jalur lagi yang kita pakai adalah kendaraan EV atau battery electric vehicle (mobil listrik). Itu kita mulai bertahap penggunaan yang namanya hybrid, plug-in hybrid maupun EV," sebut Nangoi.

Dia bilang, tahap awal pengenalan kendaraan listrik di Indonesia cukup sukses. Tahun lalu, penjualan mobil listrik melonjak tinggi.

"Di tahun 2022 itu terjadi lonjakan penjualan mobil listrik. Apalagi dengan pemerintah mempromosikan penggunaan mobil listrik di G20 di Bali itu penjualan mobil luar biasa. Untuk perbandingan di tahun 2021 penjualan mobil berbasis baterai itu masih di bawah 1.000, kemarin sudah di atas 10.000 lebih ya. Jadi luar biasa sekali loncatannya," katanya.

Ke depan, mungkin Indonesia juga bisa menerapkan teknologi kendaraan yang lebih bersih lagi. Salah satunya kendaraan bertenaga hidrogen.

"Tapi sementara kami mempergunakan jalur ini, penggunaan bahan bakar yang lebih bersih dan (kendaraan listrik) baterai," ujarnya.



Simak Video "Kebijakan Insentif Mobil Listrik Tepatkah atau Bikin Tambah Macet?"
[Gambas:Video 20detik]
(rgr/dry)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT