Kisah Ojol Pakai Motor Listrik: Dipaksa Ngebut Hingga Dimarahi Penumpang

ADVERTISEMENT

Kisah Ojol Pakai Motor Listrik: Dipaksa Ngebut Hingga Dimarahi Penumpang

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Kamis, 02 Feb 2023 07:08 WIB
Ojol Grab pakai motor listrik VIAR Q1 di Manggarai.
Kisah driver ojol naik motor listrik yang sering dimarahi penumpang. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detik.com
Jakarta -

Sejak setahun terakhir, mulai banyak driver ojek online (ojol) di DKI Jakarta yang menggunakan motor listrik sebagai armada. Meski dianggap lebih nyaman dan ramah lingkungan, namun mengendarai tunggangan elektrik bukannya tanpa masalah.

Suyadi merupakan driver ojol yang mengaku telah lima bulan lebih menggunakan motor listrik. Dia biasa beroperasi di kawasan Jakarta Selatan dan Pusat. Sementara sehari-hari lebih sering mangkal di pintu keluar Stasiun Manggarai.

Sebelumnya, Suyadi mengaku terbiasa menggunakan motor bensin. Kemudian setelah ngobrol dengan teman dan mencari tahu informasi seputar Grab Electric, dia akhirnya 'hijrah' ke motor listrik.

"Awalnya agak aneh juga naik motor nggak ada suara, lama-lama nyaman sih, alus, kalau ngobrol gini jadi kedengeran kan?" ujar Suyadi saat ditemui detikOto di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (1/2/2023).

Ojol Grab pakai motor listrik VIAR Q1 di Manggarai.Ojol Grab pakai motor listrik VIAR Q1 di Manggarai. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detik.com

Meski nyaman, namun Suyadi kerap mengalami peristiwa tak mengenakkan saat ngojol menggunakan motor listrik. Dia mengaku pernah dimarahi penumpang yang sedang buru-buru berangkat kerja hingga dipaksa memacu kendaraan lebih kencang. Padahal,menurutnya, motor listrik tak bisa ngebut.

"Banyak yang menyamakan motor listrik ini seperti motor biasa (bensin). Ini kan paling kenceng paling cuma 60 km/jam, itu pun pakai mode kedua (tertinggi). Kalau mau irit baterai, (pakai mode 1) enggak sampai 50 km/jam. Memang pelan," terang Suyadi.

"Pernah, saya pernah (dimarahi) karena nggak bisa kencang, biasanya saya jelasin ke orangnya sampai dia ngerti. Saya juga sering dipaksa ngebut sama orang yang berangkat kerja pagi-pagi," tambahnya.

Suyadi berharap, dengan makin menjamurnya ojol yang menggunakan motor listrik, pengetahuan penumpang soal kendaraan tersebut juga makin meningkat. Termasuk, kata dia, mengenai kecepatan dan daya angkutnya.

Motor Listrik Ojol Sewa

Suyadi menjelaskan, skuter listrik VIAR Q1 yang digunakannya merupakan motor sewaan dengan sistem kontrak. Jadi, kata dia, setiap tiga bulan sekali kontrak tersebut akan diperbarui.

"Jadi kalau masa kontraknya sudah habis, kita dikasih pilihan nih mau lanjut atau balik lagi ke motor bensin. Kalau saya sih sejauh ini nyaman pakai motor listrik," ungkapnya.

Ojol Grab pakai motor listrik VIAR Q1 di Manggarai.Ojol Grab pakai motor listrik VIAR Q1 di Manggarai. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detik.com

Lebih jauh, Suyadi menjelaskan, biaya sewa motor listrik VIAR Q1 adalah Rp 70 ribu per hari. Menurutnya, itu sudah termasuk ongkos baterai senilai Rp 20 ribu. Jika hanya unitnya saja, maka ongkosnya hanya Rp 50 ribu.

"Itu sudah sama dua baterai. Biasanya satu baterai bisa untuk nganter 5 kali untuk jarak sedang. Jadi kalau dua, bisa untuk 10 kali lah," kata Suyadi.



Simak Video "Tetap Gagah! Wujud Yamaha XSR 155 yang 'Disetrum' Jadi Motor Listrik "
[Gambas:Video 20detik]
(sfn/din)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT