Tak Mau Ketinggalan, Pertamina Siap Bikin Baterai Kendaraan Listrik

ADVERTISEMENT

Tak Mau Ketinggalan, Pertamina Siap Bikin Baterai Kendaraan Listrik

Hafizh Gemilang - detikOto
Senin, 23 Jan 2023 10:14 WIB
Dua Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) diluncurkan di Jakarta. Salah satunya berlokasi di SPBU Pertamina 31.128.02 MT Haryono, Tebet.
Ilustrasi SPKLU Pertamina (Herdi Alif Al Hikam/detikcom)
Jakarta -

Tren penggunaan kendaraan listrik mulai meningkat di Indonesia. Alih-alih minder, melihat tren ini Pertamina justru siap membangun ekosistemnya.

Dalam World Economic Forum Annual Meeting yang diselenggarakan di Davos, Swiss, Pertamina mengungkapkan kesiapan diri mereka menyambut tren elektrifikasi kendaraan yang tengah berkembang di Indonesia maupun dunia.

"Kami yakin dengan cadangan nikel di Indonesia, kami bisa memproduksi baterai dan meningkatkan penetrasi EV," papar Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati di Davos pada Minggu (22/1/23).

Langkah yang dapat dilakukan Pertamina untuk membantu penetrasi ekosistem kendaraan listrik ini adalah berkolaborasi dengan pihak lain dari berbagai negara untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik.

Selain itu, Pertamina mengatakan mereka dapat mengoptimalkan infrastruktur yang dimiliki untuk ekosistem kendaraan listrik.

"Pertamina juga memiliki lebih dari 7.400 SPBU, 6.100 Pertashop, dan 63.000 outlet LPG," tulis Pertamina lewat rilis resminya.

Dalam acara yang bertema "Indonesia Economic Development Through Downstream Industries and Inclusive Partnership", Pertamina juga mengungkapkan beberapa rekomendasi kebijakan dan aksi kebijakan untuk mempercepat penetrasi EV di setiap negara.

Rekomendasi kebijakan tersebut antara lain percepatan penggunaan energi berkelanjutan, memastikan transisi yang adil dan terjangkau, serta meningkatkan ketahanan energi.

"Ada target efisiensi energi sisi permintaan, bagaimana mengelola efisiensi energi dari sisi permintaan, dan kami percaya elektrifikasi menjadi faktor kunci keberhasilan," ujar Nicke.

Tak hanya itu, Nicke juga menyebutkan bahwa dalam hal penetrasi ekosistem EV ini, diperlukan pembiayaan yang sangat besar. Sehingga diperlukan dukungan investasi dari negara maju.

Pertamina juga menyoroti perlunya mempersiapkan transisi yang berkeadilan dari sektor yang terdampak transisi energi terhadap sektor terkait.

Nicke menyebutkan perlunya memastikan praktik berkelanjutan dalam akses mineral untuk membangun infrastruktur energi baru yang bersih dan rendah karbon, termasuk kendaraan listrik.

Rekomendasi terakhir yang dicanangkan oleh Pertamina adalah terkait peningkatan ketahanan energi.

"Kami membutuhkan kerangka kerja dan regulasi seperti insentif untuk mempromosikan dan mengakselerasi ekosistem EV," ujar Nicke.



Simak Video "Truk Tangki BBM Tabrak Rumah Warga Sampai Hancur di Palembang"
[Gambas:Video 20detik]
(mhg/dry)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT