Jika detikers melintas di jalanan luar kota, mungkin detikers banyak melihat kejadian truk sulit menanjak. Padahal agar bisa truk menanjak itu tidak sulit, karena cukup dipahami trik-trik berkendara oleh sopirnya.
Seperti dikutip dari situs resmi Isuzu, salah satu truk tidak bisa menanjak diakibatkan oleh beban yang terlalu berat atau disebut truk Over Dimension dan Over Loading (ODOL) dan ini sangat tidak disarankan, karena bisa memberikan dampak buruk bagi banyak pihak.
Paling fatal, bisa mengakibatkan kecelakaan lalu lintas, seperti yang belum lama ini terjadi dan viral. Sebuah unit truk medium tidak kuat menanjak sampai akhirnya meluncur turun dan terperosok. Kecelakaan lalu lintas seperti kejadian tersebut sebetulnya bisa ditanggulangi atau tidak akan terjadi, apabila faktor-faktor berikut ini terpenuhi, berikut penjelasannya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pengemudi truk harus menyesuaikan jumlah muatan dengan kapasitas kendaraan. Truk dengan muatan yang over dimension & over load (ODOL) dapat meningkatkan risiko terjadinya penurunan performa truk.
2. Setiap pengemudi truk harus menjaga putaran mesin dengan cara memperhatikan posisi gigi untuk tetap mencapai torsi yang sesuai, sehingga truk dapat melalui medan jalan tertentu.
Misalnya, pengemudi truk yang melalui tanjakan dengan posisi gigi 2 namun putaran mesin turun di angka 1.000 rpm padahal spesifikasi torsi truk yang digunakan ada pada kisaran rpm 1.200 - 2.200. Pengemudi tersebut harus segera memindahkan posisi gigi ke posisi 1 supaya putaran mesin kembali lagi di kisaran 1.200 - 2.200 rpm.
![]() |
Perlu diketahui bahwa setiap truk memiliki spesifikasi torsi maksimum yang berbeda-beda. Seperti torsi maksimum pada Isuzu Elf NLRyaitu 36 Kgm pada putaran mesin 1.500 - 2.600 rpm. Berbeda dengan torsi maksimum Isuzu Elf NMR yang dapat menghasilkan torsi maksimum 41 Kgm pada putaran mesin 1.400 - 2.600 rpm. Setiap pengemudi harus mampu memahami sejauh mana spesifikasi dan kemampuan truk yang dikendarai sesuai dengan kondisi muatan dan jalan yang dilalui.
3. Pengemudi juga harus memperhatikan medan jalan yang sedang dilalui. Hal ini dilakukan sebab setiap kondisi jalan yang dilalui akan berpengaruh pada putaran mesin. Misalnya pada kondisi jalan menanjak, putaran mesin akan turun. Pemahaman akan medan jalan yang dilalui dapat menjadikan pengemudi lebih waspada dan memiliki penguasaan yang baik terhadap performa truk yang sedang melaju.
Apabila muncul gejala truk mulai turun atau tidak kuat menanjak, maka sebaiknya pengemudi langsung mengoperasikan rem tangan. Namun jika truk terlanjur meluncur ke bawah, maka pengemudi harus memposisikan gigi mundur. Keadaan ini dapat dikombinasikan juga dengan exhaust brake agar terjadi efek engine brake. Tentunya, pengemudi harus sambil menginjak rem kaki dan lakukan emergency brake dengan cara menarik dan melepas rem tangan beberapa kali. Ketika angin habis maka rem akan otomatis terkunci.
Isuzu gelar Driver School
PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) sebagai agen tunggal pemegang merk (ATPM) kendaraan niaga Isuzu di Indonesia terus berusaha menjawab kebutuhan customer dengan berfokus pada peningkatan kompetensi dan license calon driver dari SMK-SMK Binaan dan masyarakat lainnya.
President Director PT IAMI, Jap Ernando Demily, mengatakan langkah tersebut tentunya selaras dengan wujud nyata filosofi perusahaan Astra Internasional, yaitu Catur Dharma Astra, menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara, memberikan pelayanan terbaik pada pelanggan, menghargai individu dan membina kerja sama, dan senantiasa berusaha mencapai yang terbaik.
"Maka dari itu, Isuzu kembali meluncurkan program corporate social responsibility (CSR) di Bidang Pendidikan melalui program Isuzu Driver School. Program ini dilatar belakangi oleh kebutuhan dunia industri, khususnya logistik," tutur Ernando Demily. Isuzu Driver School batch ke-1 dilaksanakan pada 28 November 2022 hingga 15 Desember 2022 di area Isuzu Training Center Bekasi yang diikuti oleh 16 orang peserta.
![]() |
Para peserta akan dibekali dengan metode in class theory, praktikum, serta tes, yang meliputi pemeliharaan kendaraan, servis ringan, dan kompetensi driving khususnya unit kendaraan niaga Isuzu, seperti Isuzu Traga, Isuzu Elf, dan Isuzu Giga.
Tentunya, untuk membangun mentalitas dasar driver dan pemahaman defensive driving serta rambu-rambu lalu lintas yang sesuai dengan regulasi yang berlaku, program ini bekerja sama dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Di akhir sesi akan dilakukan final test untuk mendapatkan surat izin mengemudi (SIM) B1. SMK-SMK Binaan dan masyarakat lainnya menyambut Isuzu Driver School dengan sangat antusias, terbukti dengan 195 orang telah mendaftar dalam 6 jam sejak informasi program disebarkan. Melalui program ini, diharapkan masyarakat akan semakin mengenal produk-produk Isuzu, mengetahui cara pemeliharaannya dan memiliki lebih banyak kesempatan untuk berkarir dalam bidang transportasi, khususnya sebagai seorang driver.
Komentar Terbanyak
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
Duit Ada, Kenapa Orang Indonesia Menahan Beli Mobil?