Heboh Ribut di Jalan Bawa Tongkat Baseball, Bagaimana Cara Hadapi Pengendara Emosi?

Heboh Ribut di Jalan Bawa Tongkat Baseball, Bagaimana Cara Hadapi Pengendara Emosi?

Tim Detikcom - detikOto
Jumat, 11 Nov 2022 20:11 WIB
Viral pria pukul tongkat baseball
Aksi keributan pengendara berbuntut pemukulan menggunakan tongkat baseball (Foto: Tangkapan layar)
Jakarta -

Beberapa hari ini media sosial ramai dengan tersebarnya aksi arogan seorang pengendara mobil yang terlibat cekcok dengan sesama pengguna jalan. Yang bikin heboh, salah seorang pria yang terlibat di dalamnya beraksi membawa tongkat baseball.

Dikutip dari detikJatim, peristiwa tersebut melibatkan seorang pria berinsial R, yang diketahui kemudian merupakan seorang mahasiswa. Buntut dari peristiwa tersebut, R menjalani pemeriksaan di Polrestabes Surabaya. Selain R, polisi juga memeriksa empat orang temannya, yang merupakan saksi kejadian di mana mereka tengah berada di dalam mobil.

Kepada wartawan, R menceritakan kronologi kejadian pemukulan pelaku terhadap dirinya dengan tongkat baseball. Menurut R kejadian pemukulan itu terjadi pada Kamis (3/11) sekitar pukul 10.15 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dipublish dalam beberapa akun media sosial, terekam video seorang pengendara dengan pengendara lain tengah cekcok dan berakhir dengan pemukulan. Video singkat tersebut salah satunya diposting oleh akun @bukantyulancol dan @bacangspecial.

R mengatakan saat itu dirinya semobil bareng empat temannya sepulang dari kampus swasta di kawasan Dinoyo. Mereka berniat mencari makan. Setelah itu mereka bertemu dengan pria itu di parkiran minimaket.

ADVERTISEMENT

"Oh nggak kena mobil. Kita sama-sama mundur. Dia sengaja, nungguin biar nggak bisa jalan. Akhirnya kita ngalah, dari jendela dia kayak melototin, padahal nggak kena, nggak kesenggol. Saya sudah ngasih jempol lho, monggo duluan, ya kayak gitu mukanya kayak yang di video. Akhirnya turun terjadi kayak di video," lanjut R kepada wartawan di depan gedung Anindhita Satreskrim Polrestabes Surabaya, Kamis (10/11/2022).

"Sebenarnya nggak penting, cuma sama mobil mau mundur gitu, nggak tahu kenapa orangnya (pelaku) emosian gitu, mungkin harinya banyak masalah kali ya," kata R.

Pria itu yang mengendarai Audi itu tiba-tiba turun dari mobil sambil membawa tongkat baseball. Pria itu lalu mendatangi korban yang tengah bersama temannya mengendarai Nissan Navara.

"Intinya nggak ada masalah sih, cuman dia turun-turun itu udah bawa tongkat baseball aja. Akhirnya cekcok dikit, nggak penting sebenarnya, ya terus jadilah yang di video itu," ungkap R.

R mengatakan tidak kenal dengan pria tersebut. R mengaku hanya mendapat satu kali pukulan saja. Dan pukulan itu cukup menyakitkan.

"Sekali aja (dipukul)," tandas R.

Pelaku Kabur ke Luar Surabaya

Masih dikutip dari detikJatim, kasus mahasiswa yang dipukul menggunakan tongkat baseball terus bergulir. Polisi sudah mengidentifikasi siapa pelaku.

Namun pelaku diyakini sudah kabur keluar Surabaya setelah mengetahui video yang melibatkan dirinya viral.

"Iya mendengar foto video yang bersangkutan viral, langsung kabur dari Surabaya," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana.

[Lanjut Halaman Berikutnya: Bagaimana Menghadapi Pengendara Emosi di Jalan?]

Lalu apa yang harus dilakukan kalau kita bertemu pengendara yang memancing emosi?

"Saran terbaiknya adalah menjauh. Karena kalau tidak, kita akan terpengaruh," jawab Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, kepada detikcom.

Menurut Sony, tingkat stres yang tinggi pasti berpotensi besar terhadap kecelakaan. Sebab, pengemudi yang stres menjadi overthinking.

"Dalam kondisi tersebut pengemudi jadi lelah dan agresif. Ini yang harus dikendalikan oleh pengemudi. Karena mengemudi tidak hanya mengontrol kendaraan tapi juga emosi," katanya.

Sony melanjutkan, stres adalah bagian dari emosi yang bisa dikendalikan. Caranya, cari akar masalahnya terlebih dahulu untuk membagi atau mengkotak-kotakan agar dapat di-manage dengan baik. Selanjutnya dikurangi atau dihilangkan secara bertahap.

"Fokus terhadap tanggung jawab keselamatan, beraktivitas di tempat umum harus dilakukan dan digunakan bersama-sama sehingga pikirkan dua kali sebelum melangkah/mengambil sikap," katanya.

Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW) Edison Siahaan mengatakan, setidaknya ada ada beberapa poin yang memicu stres para pengendara atau pengguna jalan raya.

Yang pertama, kata Edison, populasi kendaraan yang tidak terkontrol. Hal itu membuat ruas dan panjang jalan tidak mampu menampung sehingga menimbulkan kemacetan yang berujung memicu stres bagi pengendara.

"Kedua, kesadaran tertib berlalu lintas masyarakat masih sangat rendah," kata Edison.

Ketiga, lanjut Edison, penegakan hukum masih lemah. Dan keempat, kebijakan tidak efektif bahkan cenderung memicu ketidakpastian.

"Lalu lintas adalah bentuk pertanggungjawaban pemerintah atas kepercayaan yang diberikan masyarakat untuk memungut pajak dan mengembalikannya dalam bentuk pembangunan sekaligus pelayanan," ucapnya.


Hide Ads