Keluhan akan BBM RON 90 Pertalite masih digaungkan sejumlah pengendara. Kebanyakan dari mereka merasa bahwa Pertalite lebih boros setelah harganya naik jadi Rp 10.000 per liter. Tak sedikit juga yang membandingkan Pertalite dengan RON 89 ataupun RON 90 dari operator SPBU lain dan memilih untuk beralih.
Pemerintah pun tak tinggal diam mendengar keluhan yang menggema di jagat maya tersebut. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral kemudian melakukan pengujian Pertalite di Lemigas.
Pengujian dilakukan secara teknis terkait standar dan mutu dari Pertalite sesuai Keputusan Direktur Jenderal (Kepdirjen) Migas No. 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM Jenis Bensin RON 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.
"Masyarakat yang memberikan masukan itu kita dengarkan dan kita cek informasinya, kita validasi. Fungsi kita sebagai pengawasan, tetap kita jalankan. Nanti akan kita sampaikan lagi apa hasil dari sampel yang diambil dari SPBU-SPBU itu," tutur Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji dikutip laman Kementerian ESDM.
Sejauh ini baru ada 6 SPBU di Jakarta yang diambil sampel Pertalite untuk diuji 19 parameter yakni SPBU Lenteng Agung, SPBU di Taman Mini (2 SPBU), SPBU Abdul Muis, SPBU di Sunter dan SPBU di S. Parman.
Hasilnya, sampel-sampel tersebut menunjukkan Pertalite masih sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Secara garis besar, Pertalite tidak mengalami ubahan apapun meski harganya naik. Soal keluhan boros tidak dapat dibuktikan lantaran semua spesifikasinya sesuai aturan yang ditentukan.
Tapi tak berhenti sampai di situ. Seperti disebutkan Tutuka, akan ada sampel-sampel Pertalite dari SPBU lain yang siap diuji dan hasilnya bakal diumumkan nanti.
"Sebagaimana yang telah disampaikan Bapak Dirjen Migas, bahwa untuk tahap awal, pengujian Pertalite ke beberapa SPBU telah dilakukan. Salah satu parameter uji-nya yaitu angka oktan (RON), di mana dari hasil pengujiannya tidak ada yang RON-nya di bawah 90, semuanya di atas RON 90 yaitu kisaran 90,1 sampai dengan 90,7. Pengujian ini terus dilakukan secara lebih luas lagi ke berbagai SPBU lainnya, jadi lebih masif lagi," beber Kepala Lemigas Direktorat Jenderal Migas Ariana Soemanto.
Simak Video "Jangan Salahkan Pertalite, Mungkin Ini yang Bikin Kendaraan Jadi Lebih Boros!"
[Gambas:Video 20detik]
(dry/rgr)
Komentar Terbanyak
Kapolri Soroti Pengawalan saat Macet: Sirine Melengking Itu Mengganggu
Kendaraan Hilang Lapor Polisi, Kena Biaya Berapa?
Bikin Orang Malas Bayar Pajak, BBN Kendaraan Bekas dan Pajak Progresif Dihapus