Menteri BUMN Republik Indonesia, Erick Thohir, mengirim surat edaran ke petinggi BUMN tentang percepatan program kendaraan listrik berbasis baterai. Pada surat yang ditanda tangani Senin, 12 September 2022 tersebut, Erick meminta para jajaran direksi mulai beralih ke electric vehicle (EV).
Menurut Erick Thohir, pemerintah tengah fokus menuju net zero emission atau NZE pada 2060. BUMN sebagai salah satu pilar ekonomi nasional disebutnya memiliki tanggung jawab dalam mewujudkan komitmen pemerintah tersebut.
"Saya meminta saudara mengalokasikan sumber daya di lingkungan grup perusahaan, di antaranya penyediaan anggaran untuk mendukung percepatan pelaksanaan program Battery Electric Vehicle (BEV)," tulis Erick melalui surat edaran yang diterima redaksi detikOto, Rabu 14 September 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Erick meminta, para petinggi di BUMN mulai beralih ke mobil listrik berbasis baterai. Bukan hanya itu, dia juga mendesak adanya car ownership program untuk karyawan, sehingga mereka juga bisa menggunakan kendaraan non emisi tersebut.
"Meningkatkan penggunaan berbagai jenis kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) di lingkungan grup perusahaan, di antaranya sebagai kendaraan dinas direksi dan pimpinan perusahaan, kendaraan operasional perusahaan, dan program kepemilikan kendaraan bagi karyawan (car ownership program)," pintanya.
Erick juga berharap, seluruh sektor usaha di BUMN bisa bahu membahu merealisasikan rencana tersebut. Misalnya, kata dia, PLN bergerak cepat menyediakan stasiun pengisian kendaraan listrik umum atau SPKLU. Selain itu, perbankan negara juga bisa memberi dukungan dalam memudahkan pembiayaan kendaraan listrik.
"Pelaksanaan hal-hal tersebut agar tetap terlebih dulu mempertimbangkan kajian kelayakan, memenuhi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, penerapan manajemen risiko dan dilaksanakan sesuai undang-undang yang berlaku," kata Erick.
![]() |
Diketahui, untuk memperkuat ekosistem BEV di Indonesia, pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) terus diperluas hingga sekarang. Dari data Kementerian ESDM, hingga akhir Juli 2022 lalu, terdapat 332 unit SPKLU pada 279 lokasi publik.
Jumlah tersebut merupakan gabungan antara SPKLU PLN dan SPKLU yang dibangun pihak ketiga. Menurut target, jumlah SPKLU bertambah menjadi 6.318 unit pada 2025 mendatang.
(din/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah